Dia mengatakan, Presiden sudah berkali-kali bicara mengenai ancaman krisis global yang sudah di depan mata. Sebanyak 320 juta penduduk dunia dalam kondisi kelaparan akut dan 66 negara diprediksi bangkrut.
“Dan perlambatan serta kontraksi ekonomi global makin memburuk karena tingginya inflasi,” tuturnya.
Menurut Bambang, inflasi merupakan ancaman yang tidak bisa disepelekan. Sebab laju inflasi setiap kuartalnya selalu meningkat, bahkan diperkirakan RI bisa menghadapi hiperinflasi.
“BPS mencatat per Juli 2022 laju inflasi Indonesia berada di level 4,9%, pada bulan Agustus meningkat di kisaran 5-6%. Bulan September kita diprediksi menghadapi ancaman hiperinflasi. Kita diprediksi masuk ke inflasi 10-12%,” tuturnya.
Menurutnya jika itu benar kejadian maka akan sangat membebani ekonomi rakyat kecil. Berbagai harga kebutuhan akan melonjak drastis.
“Laju kenaikan inflasi disertai lompatan harga pangan dan energi bebani masyarakat yang baru bangkit dari pandemi COVID-19,” tuturnya.