Kasus PMK Melandai, Belasan Pasar Hewan Jateng Beroperasi Lagi Kecuali Sragen

Athok Mahfud
26 Views
2 Min Read
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah, Ignasiun Haryanta Nugraha. (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah (Jateng) mengidentifikasi adanya penurunan tren kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di 35 kabupaten/kota pada Februari 2025 ini.

Dengan kasus yang melanda ini, puluhan pasar hewan di Jateng, khususnya empat daerah yang sebelumnya sempat ditutup akibat maraknya PMK kini beroperasi lagi kecuali di Kabupaten Sragen.

Kepala pelaksana tugas (Plt) Disnakkeswan Jateng Ignasiun Haryanta Nugraha mengatakan, puluhan pasar hewan yang di Kabupaten Wonogiri, Blora, Grobogan, telah Kembali dibuka sekitar dua pekan lalu.

Namun, sejumlah pasar hewan di Sragen, masin ditutup karena pemerintah daerah melakukan perpanjangan penutupan hingga satu bulan mendatang.

“Pasar hewan sampai Pekan kemarin sudah dibuka lagi kecuali Sragen. Tapi kelihatannya, Sragen itu berakhir Minggu ini,” katanya saat dihubungi wartawan, belum lama ini.

Adapun penyebab pasar hewan di Sragen masih ditutup bukan karena angka kasus PMK masih tinggi. Tetapi memaksimalkan kegiatan vaksinasi secara menyeluruh sebelum akhirnya pemerintah setempat kembali membuka lalu lintas hewan secara masif.

“Sragen itu zero malahan, tak ada perkembangan kasus, hijau daerahnya. Kemungkinan masih ditutup karena Pemkab masih menggencarkan vaksinasi. Sehingga lalu lintas ternak dibatasi terlebih dahulu,” ungkap Ignasiun.

Adapun untuk perkembangan kasus PMK terbaru saat ini, Disnakkeswan Jateng mengklaim trennya menurun setiap hari. Dikatakan dia, saat ini juga lebih banyak ternak yang sembuh dibanding terjangkit PMK.

Dia melaporkan pada Kamis (13/2/2025), ada penambahan 11 kasus dan hewan ternak yang sembuh mencapai 4.473 kasus. Pada Jumat (14/2/2025), 11 ternak dinyatakan sembuh.

“Jadi (saat ini) ada sekitar 2.460 kasus masif aktif atau proses penyembuhan,” ungkap Ignasiun.

Share This Article