INDORAYA – Mendekati hari pemungutan suara yang dilakukan pada 14 Februari 2024, berbagai bentuk kampanye dilakukan oleh peserta Pemilu. Para calon anggota legislatif (caleg) melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan menggelar beragam agenda yang menarik simpati.
Hal itu juga dilakukan oleh caleg DPRD Kabupaten Kendal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nanang Fardiansyah. Menariknya, dia tidak hanya berkampanye di Daerah Pemilihan (Dapil) saja, melainkan juga aktif melakukan pendidikan politik di masyarakat.
Meskipun Nanang ialah caleg Kabupaten Kendal, namun dia terjun ke daerah lain untuk melakukan sosialisasi tentang Pemilu. Beberapa kali dia datang ke Kota Semarang untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih.
Pada Senin (29/1/2024) sore, Nanang bertolak ke Pasar Karangayu Semarang menyosialisasikan tentang cara mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024 nanti. Dia mengajak para pedagang agar tidak golput saat Pemilu.
Pada kesempatan itu, Alumnus Ponpes Tebuireng Jombang itu menggelar lomba melipat surat suara Pemilu. Ada puluhan pedagang pasar yang antusias mengikuti lomba tersebut. Yang dinilai ialah yang paling cepat dan paling rapi lipatannya.
Sebelum dimulai, Nanang menjelaskan terlebih dahulu jenis surat suara yang akan dicoblos saat hari pemungutan. Ada lima surat suara, mulai dari calon presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Selanjutnya dia menjelaskan kepada para pedagang pasar urutan yang dilakukan saat pencoblosan. Mulai dari membuka surat suara, mencoblos, melipat, menutup, dan memasukkannya ke dalam kotak suara.
Dia mengatakan bahwa tujuan dari lomba melipat surat suara ini yaitu agar pedagang tahu tentang cara mencoblos, sehingga bisa menyalurkan hak pilihnya di TPS dengan lancar dan tanpa ada kerusakan pada surat suara.
“Tujuannya supaya para pedagang terutama emak-emak gak kelamaan di TPS. Mereka bisa cepat lipat surat dan nyoblos tidak salah. Kasihan para orang tua kalau berduyun-duyun ke TPS tetapi kalau salah kan gak berlaku hak suara mereka,” katanya di Pasar Karangayu Kota Semarang.

Alasannya menyasar para pedagang pasar atau ibu-ibu supaya mereka juga bisa mengajarkan keluarganya di rumah. Dia berharap masyarakat akan lebih banyak yang berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
“Siapa tahu semoga saja merek bisa sosialisasi kepada masyarakat agar tidak golput dan datang ke TPS pada 14 Februari. Para ibu-ibu pedagang pasar ini semoga bisa mengajari anaknya cucunya bahkan suaminya untuk cara nyoblos yang bener dan datang ke TPS,” ungkapnya.
Melalui sosialisasi dan lomba, Nanang berharap masyarakat semakin menyadari pentingnya menyalurkan hak pilih atau tidak golput dalam pesta demokrasi di tahun 2024 ini.
“Walaupun sesibuk apapun di pasar, tapi pedagang emak-emak harapannya tidak lupa dengan Pemilu. Sehingga mereka bisa buka dulu di pasar jam 3 pagi dan jam 9 atau 10 datang ke TPS,” pungkas Nanang.
Sri Suparti (48), pedagang sayur di Pasar Karangayu Semarang, mendapat juara 1 lomba melipat surat suara tercepat. Dia mengaku cukup terdukasi dan siap berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
“Tadi dikasih tahu cara mencoblos dan melipat surat suara, terus dipraktikkan. Nanti pada 14 Februari rencana tetap jualan tapi waktu coblosan pulang dulu nanti nyoblos,” ujar warga Pamularsih, Kota Semarang tersebut.