INDORAYA – Moda transportasi kereta api kini tak hanya berperan sebagai alat angkut penumpang, tetapi juga menjadi penggerak utama perkembangan sektor industri di Indonesia.
Hal itu ditegaskan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bobby Rasyidin, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Batang bersama Bupati Batang dan jajaran pimpinan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Kunjungan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara KAI, Pemerintah Kabupaten Batang, dan pengelola KITB guna mempercepat terbentuknya ekosistem industri yang efisien, modern, dan berkelanjutan.
Executive Vice President (EVP) Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menjelaskan bahwa kereta api memiliki peran signifikan dalam mendukung aktivitas kawasan industri.
Selain mampu mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah besar, moda ini juga menjadi solusi transportasi perkotaan yang efisien.
Ia menilai, integrasi jalur rel dengan kawasan industri akan menjadi faktor penting dalam menciptakan efisiensi logistik serta memperkuat konektivitas Batang dengan kota-kota besar lain di Pulau Jawa.
“Kereta api memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan kawasan industri karena mampu mengangkut barang dalam jumlah besar secara efisien, aman, dan ramah lingkungan. Dengan konektivitas rel yang baik, arus logistik dari Kawasan Industri Terpadu Batang dapat berjalan lebih cepat dan terintegrasi dengan pelabuhan maupun jaringan transportasi darat lainnya,” kata Agus melalui keterangan resminya, pada Rabu (15/10/2025) malam.
Lebih lanjut, Agus memaparkan bahwa KAI telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mendukung pengembangan KITB, yang berada dalam wilayah kerja Daop 4 Semarang.
Beberapa langkah tersebut mencakup kajian renovasi Stasiun Batang, pengembangan Stasiun Plabuan menjadi Transit Oriented Development (TOD) guna memudahkan akses pekerja dan arus barang, serta penambahan layanan Commuter Line menuju kawasan industri untuk memperlancar mobilitas tenaga kerja.
“Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat peran transportasi kereta api dalam ekosistem industri Batang secara menyeluruh,” tambah Agus.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Batang menyambut baik langkah strategis yang dilakukan KAI. Menurut mereka, konektivitas berbasis rel akan meningkatkan efisiensi logistik, memperkuat daya saing kawasan industri, serta menjadi daya tarik bagi investasi baru.
Selain itu, kehadiran transportasi publik juga akan memperlancar mobilitas pekerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Batang dan sekitarnya.
Sinergi antara KAI, Pemkab Batang, dan KITB diharapkan dapat mempercepat pengembangan kawasan industri yang terintegrasi dan berkelanjutan. Langkah ini juga menjadi wujud nyata komitmen KAI dalam memperkuat iklim investasi nasional melalui penyediaan infrastruktur transportasi yang handal, efisien, dan ramah lingkungan.
“KAI berkomitmen untuk terus memperkuat peran moda kereta api sebagai bagian dari solusi transportasi nasional yang mendukung kemajuan industri serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Agus.


