Ad imageAd image

KAI Daop 4 Semarang Catat Ada 22 Daerah Berpotensi Rawan Terdampak Bencana Alam

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 1k Views
4 Min Read
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang mencatat ada 22 daerah jalur kereta api yang berpotensi rawan terdampak bencana alam. (Foto: KAI)

INDORAYA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang mencatat ada 22 daerah jalur kereta api yang berpotensi rawan terdampak bencana alam.

Kepala Daop 4 Semarang KAI, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan bahwa di wilayah Daop 4 Semarang itu terdapat 22 daerah berpotensi gangguan alam yang dinilai memiliki potensi bahaya. Mulai dari banjir, amblesan, hingga tanah longsor.

“22 daerah berpotensi gangguan alam yang masih dalam penanganan pihak KAI Daop 4 Semarang. Di antaranya, 11 titik di wilayah Kabupaten Grobogan, 3 titik di wilayah Kota Semarang, 2 titik di wilayah Kabupaten Blora, dan Pekalongan, serta beberapa titik lainnya,” jelas Daniel melalui keterangan resminya, Kamis (2/11/2023).

Dari jumlah daerah berpotensi gangguan alam tersebut, menurutnya sudah mengalami penurunan dari tahun 2021. Yakni berjumlah
51 daerah dan pada tahun 2022 berjumlah 36 daerah.

BACA JUGA:   General Manager PSIS Semarang Sayangkan Kejadian Bus Persis Solo Dilempari Batu

“Berbagai perbaikan sudah kami lakukan, sehingga jumlah daerah yang berpotensi gangguan alam tersebut dapat berkurang,” katanya.

Selain itu, pihaknya pun hingga saat ini masih melakukan penanganan di 22 daerah yang berpotensi gangguan alam.

“22 daerah berpotensi gangguan alam yang masih dalam penanganan pihak KAI Daop 4 Semarang,” imbuh dia.

Dari sisi kesiapan material, KAI Daop 4 Semarang telah menyiapkan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) pada 26 titik, meliputi: Tegal, Pemalang, Petarukan, Pekalongan, Batang, Kuripan, Weleri, Kalibodri, Kaliwungu, Semarang, Brumbung, Gubug, Kedungjati, Gambringan, Panunggalan, Kradenan, Doplang, Randublatung, Cepu, Kedungjati, Gundih dan Ambarawa.

AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir, bantalan rel, dan peralatan ringan hingga alat berat seperti Mesin Perawatan Jalan Rel (MPJR) yang digunakan untuk merawat serta memelihara kondisi jalur rel agar tetap layak dilintasi oleh kereta api.

BACA JUGA:   Ganjar dan Cak Imin Janji Bakal Naikan Gaji Guru hingga Rp 30 Juta, Begini Respon Pakar Pendidikan UPGRIS

Diharapkan dengan adanya upaya ini akan mampu menciptakan kondisi operasi kereta api yang aman, nyaman dan selamat, serta adanya peningkatan layanan pelanggan di stasiun wilayah Daop 4 Semarang. KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan kereta api.

“Di musim hujan ini, kami bekerja ekstra memastikan perjalanan kereta api berjalan dengan aman, lancar dan selamat. Hasil dari pemeriksaan ini nantinya sebagai bahan evaluasi dan kesiapan dari Daop 4 Semarang dalam menghadapi musim hujan sekaligus sebagai kesiapan masa angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di wilayah Daop 4 Semarang,” papar Daniel.

Dia mengatakan musim hujan yang diprediksi BMKG yaitu akan terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 2023 ini. Sementara puncak musim hujan 2023/2025, BMKG memprediksi musim hujan akan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024.

BACA JUGA:   Liburan Iduladha 2023, Pengunjung Semarang Zoo Meningkat 20 Persen

Sehingga, hal itu menjadi perhatian pihaknya untuk menghadapi musim hujan yang diprediksi oleh BMKG.

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya dalam menyiapkan segala aspek untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api khususnya dalam menghadapi musim hujan yang saat ini sudah mulai terjadi.

Seperti diketahui musim kemarau tahun ini ekstrem dengan cuaca yang lebih panas dibandingkan musim kemarau biasanya.

“Ini menjadi perhatian KAI, setelah ini akan ada musim hujan yang mengakibatkan peningkatan debit air yang harus diwaspadi. Kondisi tanah yang semula dari kering menjadi lumpur menjadi perhatian khusus dari Daop 4 Semarang untuk ditindaklanjuti,” tandasnya.

Share this Article
Leave a comment