INDORAYA – Ada empat karakter kader GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) yang harus miliki dalam menjawab perubahan zaman. Empat karakter kader GMNI tersebut menurut Ketua Harian DPD PA GMNI Jateng, Abang Baginda yaitu dipimpin ide, kompetensi dan integritas, tulus ikhlas dalam berjuang, dan mewujudkan Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang.
“Bukan hanya dipimpin dan menghikmati ide tapi juga bersama-sama memikul serta membumikannya,” kata Abang Baginda saat membuka Kaderisasi Tingkat Menengah (KTM) GMNI Jateng di Boyolali, Senin (7/3/2022).
Karakter kedua, untuk bisa menjawab tantangan zaman, maka kader GMNI harus bisa bertarung dan berkompetisi atau memiliki kompetensi. Selain juga mempunyai integritas dalam kompetensinya tersebut.
“Sebagai seorang kader, tidak bisa suka-suka semaunya. Kalau dulu slogan kader GMNI hanya merdeka dan lawan, kalau sekarang mau lawan apa dan siapa,” tutur anggota DPRD Jateng tersebut.
Berikutnya atau karakter yang ketiga, seorang kader ketika sedang berjuang itu harus tulus ikhlas tidak pernah memikirkan apa yang akan ia dapat dari perjuangan tersebut.
“Tetapi semata-mata karena tugas ideologi, jika toh tidak mendapat apa-apa saat ini maka anak atau cucu yang mendapatkan,” tegasnya.
Terakhir, kader yang mampu mewujudkan jargon GMNI yaitu Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang yang Progressif Revolusioner. Yaitu sebagai pejuang rakyat yang mengandalkan, mengorientasikan ilmu dan pengetahuan untuk menambah tenaga kaum Marhaen.
“Jadi kalau hari ini, saya sebagai kader GMNI mempunyai tugas menambah tenaga kaum Marhaen, tetapi jika tidak mempunyainya, mau bagaimana caranya,” tuturnya.
Bicara mengenai karakter kader, kompetensi adalah hal utama untuk menjadi penggerak di wadah aktualisasi nantinya. Ia berharap, dengan adanya KTM ini bisa mencetak karakter kader yang memiliki kompetensi untuk menjawab perubahan zaman.
“Jangan asyik dengan diri sendiri, pahamilah semangat zaman, dan berdamailah dengan zaman,” tuturnya.(IR)