Kabar itu ditepis oleh Sekum Muhammadiyah Abdul Mu’ti. Dia menegaskan Muhammadiyah tidak terlibat dalam urusan politik praktis.
“Muhammadiyah tidak terlibat dalam dukung-mendukung calon presiden. Sebagai ormas Islam, Muhammadiyah tidak punya otoritas dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis dan dukung-mendukung calon presiden dan wakil presiden,” kata Mu’ti lewat akun Twitter-nya.
Mu’ti mengajak Muhammadiyah bersikap cerdas. Dia menyebut video yang menyesatkan itu ditujukan sebagai propaganda politik.
“Warga Muhammadiyah hendaknya bersikap cerdas dan tidak terpengaruh oleh video yang beredar luas melalui medsos bahwa Muhammadiyah memberikan dukungan atas pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Video yang beredar merupakan disinformasi yang dimaksudkan sebagai propaganda politik,” ujar Mu’ti.
Mu’ti juga menjelaskan, sesuai konstitusi, lembaga yang berwenang mencalonkan presiden dan wakil presiden adalah partai politik. Selain itu, dia mengatakan proses pemilihan presiden dan wakil presiden masih lama.
“Masyarakat, khususnya warga persyarikatan, hendaknya tetap tenang dan menjaga situasi yang kondusif, kerukunan, dan persatuan,” kata Mu’ti.


