Ad imageAd image

Jokowi Sebut Peringatan Dini Bencana Sering Terlambat

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 776 Views
2 Min Read
Presiden Joko Widodo (Istimewa)

INDORAYA – Presiden Joko Widodo menyoroti soal peringatan dini bencana alam di Indonesia yang sering terlambat dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (02/03/2023).

“Yang pertama penting itu peringatan dini. Ini sering masih kita terlambat. Peringatan dini,” ujar Jokowi dalam sambutannya.

Menurutnya, semua pihak baru sibuk saat bencana terjadi. Padahal hal itu dinilai penting untuk meminimalkan korban dan kerugian.

“Yang saya lihat kita ini masih sering sibuk di tahap tanggap darurat pas terjadi bencana. Padahal yang namanya prabencana, tahap prabencana, itu jauh lebih penting,” kata Jokowi.

- Advertisement -

Kemudian, Jokowi menekankan edukasi bencana dan latihan tanggap bencana kepada masyarakat.

“Skenario harus juga disiapkan. Kalau pas terjadi misalnya gunung berapi larinya ke mana, kalau pas ada gempa bumi larinya ke mana. Seperti ini secara detail yang sering kita abai. Pas ada bencananya kita pontang-panting,” ujar dia.

Selanjutnya, Jokowi juga menyinggung soal tata ruang dan konstruksi bangunan yang ada di lingkungan masyarakat.

Menurut Jokowi, Dinas Pembangunan Umum dan Badan Pembangunan Daerah harus benar-benar mempersiapkan tata ruang dengan jelas.

Dengan demikian, pembangunan permukiman warga di daerah jauh dari kawasan rawan bencana.

“Jangan sampai itu terjadi, karena itu selalu terulang. Misal di Palu, ada satu desa atau satu kecamatan setiap 20 atau 50 tahun berulang terjadi gempa di situ. Selalu titiknya sama,” ujar Jokowi.

“Tetapi tetap masih dibangun perumahan di situ. Keliru apa keliru? Sudah jelas-jelas. Begitu juga tempat-tempat yang kita tahu tanahnya rawan longsor masih diberikan izin untuk mendirikan bangunan. Hati-hati mengenai ini,” kata dia.

Share this Article
Leave a comment