INDORAYA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan impor mencapai 6,3 juta ton. Hal itu, katanya, sebab produksi pupuk dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan.
“Memang masih kurang pupuknya ini yang akan segera kita usahakan. Kita semua juga harus tahu, tempat bahan baku maupun produksi pupuk baru pernah Rusia dan Ukraina ini problem,” ungkap Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (10/3/2023).
Ia juga mengungkapkan kebutuhan pupuk mencapai 13 juta sedangkan produksi pupuk dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan sekitar 3,5 juta ton.
“Kebutuhan pupuk secara nasional kurang lebih 13 juta ton pabrik-pabrik industri pupuk kita memproduksi 3,5 juta ton, dan kemarin tambah pupuk di Iskandar Muda 570.000 ton tambah. Impor kita 6,3 juta ton,” ungkapnya.
Menurut Jokowi, kelangkaan pupuk memang telah menjadi isu utama yang dikeluhkan petani padanya.
“Kesulitan yang disampaikan saat saya ke desa, ke petani mesti keluhannya pertama selalu pupuk. Dan memang benar bukan barang yang gampang sekarang ini bahan bakunya dicari,” ucapnya, saat mengunjungi Kopontren Al-Ittifaq.
Minimnya pasokan pupuk, kata Jokowi, juga tengah dialami oleh berbagai negara. Sebab pemasok pupuk terbesar adalah Rusia dan Ukraina yang masih berperang. Hal itu membuat pemasokan pupuk berkurang dan membuat harganya naik.