INDORAYA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda kehormatan Satyalencana Santi Dharma kepada 1.080 prajurit TNI yang selesai bertugas dalam misi perdamaian PBB selama 12 bulan di Lebanon dianugerahi.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto secara simbolis memberikan tanda kehormatan itu dalam upacara penyambutan Satgas Kontingen Garuda beserta Milstaff Seceast UNIFIL 2023, di Mabes TNI, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024).
Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan terima kasih kepada prajurit yang dinilai telah mengharumkan nama Indonesia dan TNI selama bertugas.
Ia mengatakan para prajurit telah mendapat banyak pengalaman yang bisa dikembangkan ketika kembali ke satuan.
“Selama penugasan kalian telah mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dan prestasi yang membanggakan, jadikanlah hal-hal positif yang telah didapat selama penugasan untuk dikembangkan di satuan demi kemajuan dan kejayaan TNI,” kata Agus.
Ia memerintahkan kepada pasukan perdamaian yang selesai menjalankan tugas untuk beradaptasi di satuan masing-masing.
“Mengorganisir kembali perlengkapan perorangan dan satuan yang telah digunakan serta lakukan pemeliharaan perawatan (harwat) untuk memperpanjang masa pakai alat utama sistem persenjataan (alutsista),” ujarnya.
Satgas Konga beserta Milstaf Seceast UNIFIl 2023 dipimpin oleh Kolonel Inf Syafrudin.
Dari 1.088 prajurit yang kembali itu, 849 di antaranya tergabung dalam Satgas Indobatt Batalyon Mekanis TNI KONGA XXIII-Q UNIFIL, 155 orang dari Satgas Force Headquarters Support Unit (FHQSU TNI KONGA XXVI-01 dan tujuh prajurit dari Satgas Civil Military Coordination Unit (CIMIC) TNI KONGA XXXI-M.
Lalu ada 39 prajurit dari Satgas Military Police Unit (MPU) TNI KONGA XXV-O, 18 prajurit dari Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU) TNI KONGA XXX-M, sembilan prajurit dari Satgas Tim Kesehatan TNI KONGA XXIX-N Level II Hospital UNIFIL dan 11 prajurit dari Satgas Milstaff Seceast TNI KONGA UNIFIL.
Sejak 2006, Indonesia rutin tiap tahun mengirim prajurit TNI untuk bergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon.