Ad imageAd image

Jelang Puasa Ramadan, Disperindag Pastikan Stok Beras di Jateng Aman

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 893 Views
3 Min Read
Kepala Disperindag Jateng, Arif Sambodo. (Foto: Athok Mahfud)

INDORAYA – Menjelang Puasa Ramadan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memastikan stok atau ketersediaan beras di Jateng aman. Kebutuhan masyarakat terkait bahan pangan pun dinilai tidak terganggu.

Kepala Disparindag Jateng, Arif Sambodo mengatakan bahwa ketersediaan beras masih aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat saat Ramadan hingga Lebaran. Meskipun harga beras di sejumlah pasar sempat naik, namun masih berada di bawah HET.

“Ya menjelang Ramadan maupun Lebaran kecukupan aman lah di Jateng untuk stok. Memang beras masih stabil tinggi, tapi saya perkirakan akan turun juga,” ucapnya saat ditemui Indoraya di Kantor Disperindag Jateng, Jumat (03/03/2023).

Ia melanjutkan, saat ini para petani sedang memasuki musim panen raya. Hal tersebut turut mendukung pemasokan bahan pangan. Bahkan Arif mengatakan, dengan adanya musim panen ini, stok beras diperkirakan aman hingga lima bulan ke depan.

- Advertisement -

“Karena maret ini akan panen raya, sehingga Insya Allah harga akan turun, stok ketersediaan juga akan semakin banyak. Kalau hitungan kami, begitu panen, 3 sampai 6 bulan masih memenuhi, jadi katakanlah maret panen raya sampai lebih dari April masih memenuhi,” ungkapnya.

Untuk mendukung pemasokan beras, Perum Bulog juga akan bergerak untuk menyerap hasil panen petani. Oleh karena itu, Disperindag Jateng memastikan bahwa masyarakat tidak akan kekurangan beras.

InsyaAllah Bulog juga bergerak untuk melakukan penyerapan. Ketika ada kekurangan beras, dari Bulog itu bisa menjamin menutupi, sehingga relatif stabil terus keadaan ketersediaan beras di Jawa Tengah,” ucap Arif.

Menurutnya, harga beras di pasaran yang mengalami pergerakan naik-turun atau fluktuasi menjadi hal wajar di saat menjelang Ramadan maupun lebaran Idul Fitri. Namun yang terpenting harga yang dijual masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Karena umumnya menjelang lebaran itu beberapa hari menjelang Idul Fitri itu pedagang mremo cukup banyak, kemudian juga permintaan akan meningkat. Sehingga kalau ada tarikan harga selama itu masih wajar itu tidak masalah,” katanya.

Lebih lanjut, Disperindag Jateng bersama pemerintah kabupaten/kota juga terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok melalui penggencaran operasi pasar dan pasar murah.

“Yang penting stok, tentunya harus ada penyeimbang itu apa, misalnya beberapa kab kota setiap lebaran dan puasa melakukan pasar murah dan operasi pasar. Sehingga ini nanti bisa menjadi pengerem,” pungkas Arif Sambodo.

Share this Article
Leave a comment