INDORAYA – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Taslim Syahlah mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para pemuka lintas agama, untuk terus menjaga dan meningkatkan sikap toleransi.
Memasuki tahun politik atau menjelang Pemilu 2024, kerukanan umat beragama di Jateng yang sudah terjalin dengan baik harus terus dirawat. Taslim berpesan kepada masyarakat agar tidak menjadikan agama sebagai aspirasi politik.
“Agama dan kepercayaan harus menjadi inspirasi politik tidak menjadi aspirasi politik,” ungkapnya usai kegiatan Halalbihalal yang digelar FKUB Jateng di Vihara Tanah Putih, Kota Semarang, Kamis (4/5/2023).
Kepada umat beragama yang terlibat langsung dalam politik praktis, FKUB Jateng meminta supaya ajaran agama tidak digunakan untuk mendukung dan membranding salah satu tokoh maupun partai politik tertentu.
“Tetapi mari jadikan agama dan kepercayaan ini menjadi inspirasi politik. Untuk menyuarakan keadilan, memperjuangkan hak-hak sipil, pelayanan-pelayanan publik. Boleh menggunakan nilai-nilai agama menjadi inspirasi, bukan aspirasi,” ucap Taslim.
Menurutnya, sejauh ini toleransi antar umat beragama di Jateng sudah terjalin dengan baik. Masing-masing umat beragama bisa hidup berdampingan dengan rukun. Hal ini karena FKUB Jateng terus menggaungkan toleransi aktif, bukan pasif.
Selain itu, pihaknya juga meminta pemeluk agama di Jateng mewaspadai politik identitas menjelang Pemilu 2024. Dalam berpolitik, Taslim mengajak masyarakat untuk mengedepankan nilai-nilai kebangsaan.
“Jangan menggunakan agama sebagai aliran politik yang kemudian menjustifikasi kawan yang berkeyakinan politik lain misalnya. Mari kita berpolitik dengan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan,” ungkapnya.
Di sisi lain, untuk menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama di tahun politik, FKUB Jateng akan terus melakukan dialog atau pertemuan lintas agama. Hal ini untuk memperkuat sinergitas dan menghindari adanya perpecahan.