Ad imageAd image

Jateng Masuk Pancaroba, Distribusi Air Masih Berlanjut di 34 Kabupaten/Kota Kekeringan

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 708 Views
3 Min Read
Petugas BPBD Kota Semarang menyalurkan bantuan air bersih di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik pada bulan Juni lalu. (Foto: Pemkot Semarang)

INDORAYA – Meski sebagian wilayah di Jawa Tengah (Jateng) sudah memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke penghujan, namun distribusi air bersih di daerah terdampak kekeringan masih terus berlanjut. Bahkan, distribusi air hingga kini masih dilakukan di 34 kabupaten/kota.

Distribusi air bersih dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng karena hujan akhir-akhir ini berlum berdampak signifikan terhadap daerah yang mengalami kekeringan.

“Iya, (pancaroba) belum terlalu terdampak untuk kekeringan,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jawa Tengah, Muhamad Chomsul, saat dihubungi Indoraya.news, belum lama ini.

BACA JUGA:   Mesin Partai Sudah Panas, Demokrat Jateng Incar 10 Kursi Legislatif

Dia mengatakan, berdasarkan data BPBD pada Rabu (23/10/2023) lalu, total sebanyak 76.434.000 liter air bersih telah disalurkan ke 34 kabupaten/kota, 340 kecamatan, dan 1.382 desa.

Adapun wilayah yang paling banyak mendapatkan distribusi air bersih yaitu Kabupaten Blora dengan total 156 desa, Grobogan ada 137 desa, Purbalingga 85 desa, Demak 79 desa, dan Pati sebanyak 74 desa.

“Distribusi air bersih dilakukan BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota, progam Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, PMI, serta instansi terkait lainnya termasuk BBWS, Polri, dan bantuan masyarakat,” terang Chomsul.

BACA JUGA:   BPBD Jateng Siapkan 1.500.000 Liter Air Bersih Antisipasi Dampak Kekeringan Musim Kemarau

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap bisa menggunakan air secukupnya. Chomsul juga meminta selalu waspada terhadap kebakaran hutan, lahan, dan pemukiman yang masih rawan terjadi meski telah masuk musim pancaroba.

Lebih dari itu, memasuki musim pancaroba ini, BPBD Jateng meminta warga untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.

“Untuk perubahan musim ini, ada potensi bencana banjir, puting beliung, longsor. Maka siapkan rencana kesiapsiagaan keluarga, bergotong royong membersihkan lingkungan dan selalu memantau perkembangn informasi dari BMKG. Dan jangan lupa menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat,” tandas Chomsul.

BACA JUGA:   12,9 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jateng, Dishub Siapkan Langkah Begini

Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyebut daerah yang telah memasuki musim pancaroba berada di bagian pegunungan tengah, sebagian Jateng selatan dan sebagian Jateng barat. Sementara untuk Jateng bagian timur dan sebagian Soloraya, masih berada di musim kemarau.

“Jadi beberapa wilayah itu [pancaroba] sudah ada hujan, namum curahnya masih rendah. Sementara untuk Kota Semarang, statusnya sama, sudah pancaroba,” kata Koordinator Informasi dan Observasi BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto.

Share this Article
Leave a comment