INDORAYA – Jalur pendakian Gunung Slamet, Jawa Tengah, dipastikan masih ditutup pada saat libur malam tahun baru 2024. Pada malam pergantian tahun kali ini, pihak pengelola tidak membuka jalur pendakian gunung dengan tinggi 3.428 Mdpl tersebut.
Ketua Asosiasi Pemandu Gunung (APGI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Dasirun mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, jalur pendakian Gunung Slamet ditutup karena saat ini statusnya masih level 2 atau waspada.
“(Jalur pendakian) Gunung Slamet tutup, sekarang aktivitasnya naik, kalau gak salah level 2 waspada, jadinya ditutup,” katanya saat dihubungi Indoraya.news, Sabtu (23/12/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jalur pendakian Gunung Slamet ditutup sejak 14 September 2023 lalu untuk mengantisipasi kebakaran hutan. Terlebih statusnya yang berada di level II saat ini juga membuat jalur pendakian gunung tertinggi di Jateng ini masih belum dibuka.
Dasirun mengatakan, dengan ini, maka ada dua gunung di Jateng yang tidak membuka jalur pendakian di malam tahun. Selain Gunung Slamet yaitu Gunung Merapi yang ditutup sejak lima tahun lalu hingga kini.
“Yang ditutup Taman Nasional Merapi sama Slamet. Gak ada pendakim, mungkin ada tapi menyelundy-nyelundup, tapi itu kurang pas kurang baik lah. Informasi terakhir yang kami dapat seperti itu,” bebernya.
Rekomendasi Gunung di Jateng
Meski begitu, pihaknya merekomendasikan sejumlah gunung yang bisa dinaiki pendaki pada saat malam tahun baru. Di antaranya ada Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, dan Gunung Sindoro yang memiliki sabana dan pemandangan yang bagus.
“Kalau Sindoro, Sumbing, Merbabu, kita sudah tahu yang paling bagus ya ada sabana. Kalau dapat sunrise juga bagus medannya bagus, Sindoro Sumbing juga sangat menantang, kemudian sama juga bagus pemandangannya,” kata Dasirun.
Ketiga gunung tersebut, kata Dasirun, memiliki ketinggian di atas 3.000 Mdpl dan cocok bagi pendaki yang berpengalaman. Untuk pendaki pemula, dia menyarankan naik Gunung Perahu, Kembang, Pakuwaja, Telomoyo, dan Andong.
Menurutnya, gunung tersebut juga memiliki keunggulan masing-masing. Gunung Perahu dikenal dengan sunrise terbaik di Asia Tenggara, Gunung Kembang dikenal dengan kebersihannya.
“Kalau Perahu kan the best sunruse jadi ya pas sunrise di Asia Tenggara itu terbagus. Kalau Kembang itu gunung terbersih,” ucap Dasirun.
“Kalau Telomoyo dan Andong bisa untuk pemula dan pemandangannya bagus untuk sunrisenya. Misalnya pemula di Telomoyo sam Andong itu ada akses kendaraan tapi yang lain secara umum view-nya bagus, kalah Kembang bersih,” bebernya.
Pendaki Diimbau Persiapan
Lebih lanjut pihaknya mengimbau pendaki yang akan naik gunung pada malam tahun baru untuk menyiapkan fisik sekaligus mental. Selain itu perlengkapan dan bekal juga perlu dipersiapkan dengan baik.
“Melakukan pendakian bukan aktivitas wisata biasa, masuk peminat khusus untuk itu perlu persiapan khusus. Persiapan perlu fisik, mental, sebelum pendakian, mungkin lari jogging, atau berenang itu menguatkan fisiknya,” kata Dasirun.
“Perlengkapan dan pembekalan dilengkapi, ada logistik cukup, makanan kalau bisa dilebihkan satu hari, karena harus ada persiapan keadaan darurat,” sambungnya.
Dasirun juga meminta para pendaki untuk terus memperhatikan kondisi cuaca. Dia menyarankan pendaki untuk membawa jas hujan untuk mengantisipasi hujan turun.
“Dan juga untuk beberapa pendaki muda pendaki baru, silahkan memahami kondisi diri, jangan memaksakan diri harus sampai puncak, karena secara fisik dan mental itu menguras tenaga,” tandasnya.