INDORAYA – Warga Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng) menambal jalan rusak secara mandiri. Pasalnya, jalan berlubang di Jalan Parakan-Sukorejo itu kerap memakan korban para pengguna jalan, khususnya kendaraan roda dua.
Di tambah di wilayah Sukorejo Kendal dan sekitarnya sering terjadi hujan dengan intensitas sangat deras selama beberapa waktu ke belakang, yang mengakibatkan genangan air maupun banjir, namun juga jalan berlubang.
Berdasarkan pantauan Indoraya kerusakan jalan tersebut panjangnya sekitar 4 kilometer. Kerusakan yang terlihat parah di jalan penghubung antar Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung.
Terutama dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SBPU) Sapen hingga Desa Kebumen, banyak dihiasi lubang jalan. Bahkan di lokasi tersebut, kedalaman lubang mencapai 15 hingga 30 sentimeter.
- Advertisement -
Tampak para pengendara yang melintas di jalan Parakan-Sukorejo itu melambatkan kecepatannya untuk menghindari lubang-lubang yang biasanya tergenang air ketika turun hujan.
Bahkan tak sedikit pengendara yang hampir terjatuh akibat tergelincir dan menabrak lubang serta membahayakan nyawa mereka.
Misalnya yang dirasakan oleh David Arya Kusuma (20), warga Kecamatan Sukorejo sempat terjatuh gegara menghindari lubang tersebut. Menurutnya, wilayahnya sering terjadi kecelakaan akibat jalan berlubang.
“Sering (masyarakat terjatuh), saya sendiri juga sudah merasakan (terjatuh). Dua velg punya saya bengkok. Terus yang paling parah, pernah terjadi kecelakaan gara-gara ada yang menghindari lobang,” tutur David kepada Indoraya, Kamis (09/03/2023).
Saban harinya, ia harus melintas di Jalan Parakan-Sukorejo itu harus berhati-hati agar tidak terjatuh karena menghindari lubang.
David juga mengungkapkan, jalan penuh lubang di jalan tersebut sudah ada sejak akhir tahun 2022. Namun, kerusakannya semakin parah lantaran sering terjadi hujan lebat.
“Tadinya tidak parah, karena sudah ditambal. Tapi kena hujan terus, jadi banyak lobang, makin parah. Apalagi, kanan kiri jalan enggak ada selokanya,” beber dia.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kebumen, Udin menyebut, jalan berlubang di desanya itu tak sedikit pengguna jalan, baik motor maupun mobil terjatuh akibat lubang.
“Banyak pengendara kejeblong (jatuh). Karena Mobil dan motor saling senggolan, niat mereka kan, padahal ingin menghindari lubang,” paparnya.
Udin mengungkapkan, banyak pengendara yang melintas di Sukorejo-Parakan itu menuai kritik, terutama warganya.
Hal itu membuat warga berinisiatif menambal jalan yang berlubang dengan tanah lantaran tak kunjung diperbaiki. Kendati ditambal warga, kondisi tambalan itu pun akan kembali luntur seusai hujan lebat melanda.
“Waktu itu, malah ada laporan ibu-ibu nambal sendiri, setelah lihat ada laka di depan RT-nya. Provinsi juga sebenarnya sudah berusaha nambal, tapi karena saluran irigasi enggak mumpuni, pas hujan airnya mengalir ke jalan semua, terus aspal-aspal yang baru ditambal, rusak lagi,” ungkap Udin.
Pihaknya berharap, jalan rusak ini secepatnya diperbaiki dengan menggunakan aspal. Namun, bisa di cor atau beton agar jalan tersebut bisa lebih tahan terhadap cuaca atau tak mudah rusak.
“Harapanya sih bisa di cor. Kalau memang diaspal lagi, saluran irigasinya perlu dikaji lagi, karena percuma, rusak lagi nanti kena hujan,” cetusnya.