INDORAYA – Kemacetan arus lalu lintas kembali terjadi di ruas Jalan Pantura Demak – Semarang, Kamis (18/5/2023) siang. Kendaraan dari arah Demak menuju Kota Semarang tampak merambat pelan. Kemacetan berada di antara Km 9,8 hingga Km 11, atau di lokasi proyek perbaikan jalan.
Berdasarkan pantauan Indoraya.news di Jalan Pantura Km 10 pada pukul 12.40 WIB, kendaraan dari arah Semarang menuju Demak tampak ramai lancar. Meskipun jalur itu sedang dilakukan perbaikan jalan, namun ratusan kendaraan tetap bisa melintas dengan lancar.
Kondisi ini berbeda dari arus sebaliknya, yakni kendaraan dari arah Demak menuju Semarang. Arus lalu lintas di Km 10 padat merayap. Kemacetan bahkan mencapai sekitar 1 Km. Ratusan kendaraan terpantau mengular panjang dan merambat pelan.
Terkhusus kendaraan roda empat seperti mobil, truk, bus, maupun truk bermuatan barang, harus mengantre beberapa menit agar bisa berjalan. Bersamaan dengan itu, sejumlah petugas kepolisian berjaga di sepanjang ruas perbaikan jalan.

Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Kanit Turjawali) Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Demak Ipda Khoirul mengatakan bahwa kemacetan terjadi karena adanya proyek perbaikan jalan di Km 9,8 hingga Km 11.
Karena proyek ini, satu lajur ditutup dan hanya tiga lajur yang bisa dilalui. Khoirul mengatakan, kemacetan dari arah Demak ke Semarang disebabkan pemberlakukan sistem contra flow, di mana kendaraan dari arah berlawanan bisa melintas.
“Dari arah timur (Demak) merambat dulu tidak apa-apa, karena masih contraflow. Namun demikian setelah kita buka akan lancar,” ujarnya kepada Indoraya.news di Km 10 Jalan Pantura Demak, Kamis (18/5/2023) siang.
“Yang mau ke Semarang dari timur (Demak) berati hanya 1 lajur saja, kepotong yang dari barat (Semarang) dua lajur. Sistemnya seperti itu 3 lajur bergantian, dua dari timur dan satu dari barat,” ucap Ipda Khoirul.
Ia berujar, pemberlakuan sistem contraflow tersebut menyesuaikan kondisi arus lalu lintas. Nantinya jika kemacetan semakin parah, satu lajur akan dibuka kembali untuk kendaraan dari arah Demak ke Semarang.
“Tadi kemacetannya sempat 5 Km, ini tinggal 1 Km. Contraflow selesai sebentar lagi (sekitar 13.30 WIB). Rekayasa lalu lintas (contraflow) ini digunakan demi pelayanan masyarakat,” ucap Ipda Khoirul.
Meskipun begitu, ia bilang bahwa air rob pada hari ini setinggi 0,8 meter dan tidak terlalu mengganggu aktivitas pengendara. Hal ini berbeda pada beberapa hari lalu di mana rob yang mencapai 1 meter menghambat arus lalu lintas.
“Mudah-mudahan ke depan rob sudah mereda dan proyek perbaikan ini kita kejar dengan pihak kontraktor kita selesaikan segera, akhir Juli jalur cepat sudah bisa dilalui,” ungkap Ipda Khoirul.
Terpisah, Sub Koordinator Manajemen Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Adhi D Nugroho mengakui bahwa proyek perbaikan jalan dan banjir rob berdampak pada terhambatnya arus lalu lintas di Jalur Pantura.
Untuk menghindari kemacetan, Dishub Jateng menyarankan para pengendara agar tidak lewat ruas jalan Pantura. Sebagai gantinya, pengendara disarankan menggunakan jalur alternatif, yakni jalan provinsi Mranggen yang bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
“Kami mempersiapkan jalur alternatif, terutama jalan provinsi yang bisa dilewati kendaraan kecil, mobil pribadi, dan beberapa kendaraan truk tunggal yang bisa melalui Mranggen sampai tembus di Demak,” ungkapnya saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp.