INDORAYA – Institut Pertanian Bogor (IPB) saat ini sedang menyiapkan pengembangan kampus di luar negeri. Rencana pembukaan kampus IPB di luar negeri memiliki potensi market di beberapa negara, yaitu Malaysia, China, Timur Tengah, Afrika serta Timor Leste.
Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana mengungkapkan, Malaysia menjadi pilihan IPB untuk memulai langkahnya dalam mendirikan kampus di luar negeri karena permintaan 1.000 dokter hewan dari negara tersebut.
“Langkah selanjutnya, IPB University akan membentuk focus group discussion yang berkaitan dengan technical issues pengembangan kampus luar negeri. Harapannya IPB University menjadi lebih dekat untuk mendunia dan eksis di kancah internasional,” kata Deni, melalui siaran pers, Rabu (17/1/2024).
Deni menyampaikan, di 2024 ini IPB membuka kelas internasional pada sejumlah program studi. Di antaranya smart agriculture, kedokteran hewan, ilmu dan teknologi kelautan, teknologi pangan, teknik industri pertanian, manajemen, agribisnis, ekonomi sumber daya dan lingkungan, ekonomi syariah dan juga bisnis.
“Modal dasar atau kekuatan IPB University untuk membangun kampus di luar negeri salah satunya adalah keilmuan, sumber daya manusia (SDM), capital/material, serta kekuatan jejaring. Apabila ekosistem yang sehat sudah terbentuk, maka semakin besar peluang IPB University untuk mencapai pendidikan mendunia,” jelas Deni.
Hal itu, kata Deni, sesuai milestones IPB 2024-2028, yang ingin mencapai Global Engagement pada 2026. Menurutnya, pendidikan mendunia di IPB University diwujudkan dalam bentuk pendirian kelas, program studi dan kampus internasional tersebut.
Deni kemudian menyebutkan, tiga poin utama yang diusung dalam tema kerja 2026 yang berupa Global Engagement, yaitu global student and alumni network, global collaborative research, serta global industrial engagement. Katanya, ketiga poin itulah yang menjadi landasan dalam arus mobilitas internasional.