INDORAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menghadirkan program pemanfaatan lahan salin untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi yang berkelanjutan
Program ini berfokus pada pemanfaatan lahan salin di pesisir Semarang untuk mendukung produksi pangan dengan penanaman padi biosalin, budidaya rumput laut, dan pengolahan biomassa menjadi sumber energi terbarukan.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Tri Martini Patria, SP., M.Si., Peneliti Ahli Utama BRIN, menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) untuk memastikan dampak lingkungan yang minimal pada setiap tahap pengelolaan.
Sejak 2024, program penanaman padi biosalin dimulai di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, dengan target perluasan hingga 400 hektar lahan tidur. Padi biosalin varietas 1 dan 2, yang tahan terhadap salinitas, diharapkan dapat menghasilkan pangan berkualitas tinggi dan meningkatkan ketahanan pangan di Kota Semarang.
“Melalui riset dan inovasi, kami mengubah tantangan rob menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencapai keberlanjutan,” ujar Tri Martini Patria.
Selain padi biosalin, riset ini juga mengidentifikasi potensi biomassa dari lahan salin, seperti sisa hasil pertanian dan rumput laut, sebagai sumber bioenergi. Analisis LCA menunjukkan bahwa pemanfaatan biomassa ini dapat mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, inovasi pengolahan sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) alternatif yang disebut Petasol juga diperkenalkan. Teknologi Pirolisis Multikondensor ini telah diterapkan di Kecamatan Tambaklorok dan berpotensi menyediakan energi ramah lingkungan yang terjangkau bagi para petani.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang lebih dikenal sebagai Mbak Ita, mengungkapkan bahwa program inovasi ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
“Kolaborasi antara riset, pemerintah, dan sektor swasta adalah kunci keberhasilan kita dalam mengatasi rob dan mengoptimalkan potensi lahan salin,” kata Mbak Ita.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Semarang siap menjadi pionir dalam inovasi lahan salin di Indonesia dan berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).