“Aku nggak mau bilang ini adalah hal paling berat yang aku hadapi, tapi menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini, menampilkan apa yang audiens mau sekaligus menyeimbangkan diriku sebagai manusia dan artis, itu cukup menantang,” kata pelantun Coke Bottle itu.
Agnez Mo juga menyadari bahwa audiens dari karya-karyanya berubah seiring dengan perubahan zaman. Yang paling terasa buatnya kini adalah soal privasi.
Menurut Agnez Mo, saat ini orang-orang jadi lebih ingin tahu mengenai permasalahan pribadi idolanya. Meski hal itu terkadang terasa negatif, namun Agnez Mo merasa dia pun harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keinginan penggemar.
Namun di luar itu ada juga hal yang disyukuri Agnez Mo dari audiens masa kini. Yakni mereka lebih terbuka dalam menerima seseorang apa adanya.
“Aku memulai berkarier sebelum ada media sosial. Cara kami melakukan pendekatan terhadap sebuah lagu, marketing, dan promosi kami sangat berbeda. Sebelumnya kita selalu berusaha menutup semuanya dan membuatnya terasa misterius, sekarang fans ingin melihat dirimu yang sebenarnya juga hal-hal personal tentangmu. Bertahun-tahun yang lalu orang nggak terlalu peduli. Dulu ibarat kita harus ada di sebuah tumpuan untuk bisa dilihat sebagai seniman, sementara sekarang benar-benar berbeda,” beber Agnez Mo.
Sepanjang kariernya Agnez Mo memang tak pernah luput dari sorotan. Mimpinya buat berkarir di Amerika Serikat kini terwujud dengan perilisan single dan album juga dengan kolaborasi bersama musisi dan produser seperti Timbaland, T.I, hingga Chris Brown.
Beberapa waktu lalu, Agnez Mo mengabarkan sebuah kejutan soal dia akan berkolaborasi dengan penyanyi K-Pop Jessi. Hal itu berawal dari unggahan Agnez Mo terkait single Patience yang memuncaki chart di iTunes. Unggahan itu kemudian dikomentari oleh Jessi.
Saling berbalas komentar, Agnez Mo lalu mengeluarkan pernyataan yang mengisyaratkan bahwa dirinya dan Jessi sudah merekam karya kolaborasi.
“Apakah kita harus merilisnya segera? Aku akan menghubungimu!” balasnya kala itu.