Ini Kata Dokter Boyke Terkait Hubungan FWB

Redaksi Indoraya
18 Views
3 Min Read
ilustrasi gairah pasangan (dok. pixabay)
INDORAYA – Saat ini banyak tersebar di kalangan masyarakat terkait friends with benefit (FWB) atau hubungan pertemanan dengan keintiman fisik. Menurut pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, konsep FWB membuat relasi dan komitmen yang seharusnya ada dalam hubungan seks menjadi hilang.

“Ingat seks itu ekspresi cinta paling tinggi, seks itu kan relasi, kedua ekspresi cinta paling tinggi, dan ketiga baru rekreasi senang-senang dan tujuan membuat anak. Jika dalam FWB relasi saja untuk komitmen ke depan sudah tidak ada, apaan cuma nambah pengalaman seks doang,” ujar dr Boyke, Rabu (15/6/2022).

Dirinya merasa konsep FWB tidak cocok diterapkan karena tidak memiliki komitmen untuk dijalankan bersama dan bertentangan dengan budaya di Indonesia.

“Kalau di luar negeri mungkin ya, kalau di indonesia enggak lah ya bukan budaya kita. Relationship dalam seks itu sangat dibutuhkan, dan harus dengan komitmen,” sambungnya.

dr Boyke mengingatkan menjalani FWB bisa menimbulkan risiko pada kondisi psikis dan berbagai risiko penyakit infeksi menular seksual, seperti di bawah ini:
Risiko Penyakit Infeksi Menular Seksual

Menurut dr Boyke melakukan seks tidak aman apalagi dengan berganti-ganti pasangan bisa menimbulkan berbagai risiko penyakit seperti:

Herpes
Klamidia
Sipilis
HIV-AIDS

“Paling kita khawatirkan dengan pola hubungan seperti ini kan terkena HIV-AIDS. Belum ada obatnya sampai sekarang dan rata-rata hidupnya paling lama 10 tahun,” bebernya.

dr Boyke mengungkapkan bahwa tidak jarang yang akhirnya gagal menjalani konsep FWB ini berakhir dengan kondisi depresi.

“Banyak yang datang ke sini pun trauma sampai depresi. Awalnya fun fun aja akhirnya malah ngarep dan pasangannya menolak komitmen jadi kecewa. Akhirnya, kebanyakan kasus begini jadi memandang seks buat senang-senang saja bisa sama siapa saja,” sambungnya.

Menurut dr Boyke risiko psikis ini bisa makin besar saat seseorang yang menjalani aktivitas seks tidak aman ini juga terkena penyakit menular seksual.

“Sudah deh, setop. Belum kalau ada yang dateng kena penyakit kelamin juga, terus dia trauma dan ketakutan gimana nanti ya nasib keturunannya. Ada juga yang merasa bersalah terus ke pasangan resminya nanti pas nikah, jadi setop. Paling parah trauma sampai nggak mau nge-seks lagi,” ungkapnya.

Namun jika sudah terlanjur menjalani FWB, dr Boyke menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan penyakit kelamin. Hal ini menurutnya agar bisa mencegah risiko penyakit yang lebih serius.

“Pertama kali setop, kalau terlanjur cepat lakukan pemeriksaan penyakit kelamin. Banyak datang ke saya akhirnya banyak juga yang kaget hasilnya mereka ada gejala penyakit kelamin. Jadi tolong. Saya ada datanya, lakukan pemeriksaan penyakit kelamin,” bebernya.

“Setop, rugi-rugiin diri kamu. Berapa banyak yang akhirnya terkena berbagai efek negatif, jadi setop sebelum terlambat terkena berbagai penyakit. FWB tidak akan memuaskanmu secara fisik atau batin,” pungkasnya.

Share This Article