Ingin Rayakan Idulfitri di Madinah, Satu Keluarga Semarang Jadi Korban Kecelakaan Bus Umrah di Jeddah

Dickri Tifani
651 Views
3 Min Read
Lokasi rumah duka kecelakaan bus umrah di Arab Saudi, yakni di Perumahan Villa Pinus RT 17 RW 06, Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Duka mendalam menyelimuti warga Villa Pinus, RT 17 RW 06, Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Jawa Tengah, setelah mendengar kabar tragis dari Wadi Qudeid, Arab Saudi.

Satu keluarga, terdiri dari M. Dawam Mahmud, istrinya Sumarsih, dan dua anak mereka, Areline Nawaliya Adam serta Audrya Malika Adam, menjadi korban dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan jemaah umrah pada Kamis (20/3/2025) siang waktu setempat.

Erma Rudita, kakak ipar korban, mengungkapkan bahwa mereka pertama kali menerima kabar duka melalui biro travel dan pengurus lingkungan. Keluarga sempat kesulitan untuk mempercayai berita tersebut, namun beberapa saat setelahnya, KBRI Riyadh mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut dengan menunjukkan identitas korban. Berita tersebut sangat mengguncang keluarga yang belum bisa menerima kenyataan.

“Kami pertama kali menerima informasi dari biro travel dan pengurus lingkungan. Keluarga tidak percaya begitu saja. Kami baru yakin setelah mendapat konfirmasi dari KBRI dengan bukti kartu identitas korban,” jelas Erma saat ditemui di rumah duka, Sabtu (22/3/2025).

Rudi, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa dia adalah kakak ipar dari korban karena istrinya adalah saudara kandung dari M. Dawam Mahmud. Sebelum keberangkatan umrah, keluarga korban sempat mengunjungi rumah Rudi di Jakarta untuk berpamitan. Mereka berangkat pada Senin, 17 Maret 2025, dengan tujuan utama selain menunaikan ibadah umrah, juga merayakan Idulfitri di Madinah.

“Rencananya mereka ingin merayakan Idulfitri di Madinah. Sebelum berangkat, mereka sempat berkumpul di rumah saya. Kami sangat dekat karena hanya ada dua saudara kandung di keluarga itu,” ungkap Rudi.

Ketua RT 17 RW 06, Wira Putra Jasa, mengenal Dawam Mahmud sebagai sosok yang sangat aktif di lingkungan, terutama dalam kegiatan keagamaan. Dawam juga dikenal sebagai penggerak di musala setempat dan selalu tanggap dalam merespons berbagai kegiatan sosial.

“Dawam sangat aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan kami. Dia juga sering menjadi pengurus RT karena kemampuannya dalam merespons dengan cepat berbagai hal,” ujar Wira.

Kecelakaan tragis yang terjadi di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada 20 Maret 2025, melibatkan sebuah bus yang membawa rombongan jemaah umrah asal Indonesia.

Kecelakaan tersebut menewaskan enam orang, empat di antaranya adalah warga Semarang, termasuk keluarga M. Dawam Mahmud. Kecelakaan ini menambah kedalaman duka bagi keluarga yang berada di tanah air.

Share This Article