Influencer Kota Semarang Resmi Terjun ke Politik Praktis, Ade Bhakti Ambil Formulir Wawali Lewat PDIP

Dickri Tifani
19 Views
4 Min Read
Ade Bhakti Ariawan, Influencer sekaligus Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, mendaftar sebagai calon Wakil Wali Kota Semarang di DPC PDIP Kota Semarang, Jumat (10/5/2024). (Foto: Dickri Tifani Badi)

INDORAYA – Influencer Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Ade Bhakti Ariawan resmi memutuskan terjun ke politik praktis dengan mengambil formulir dalam kontestasi pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwalkot) Semarang 2024.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas (Sekdin) Pemadam Kebakaran (Damkar), tersebut mendaftar Pilwalkot Semarang 2024 yakni menggunakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai kendaraan politik.

Bersama sejumlah relawan, Ade Bhakti datang ke Kantor DPC PDIP Kota Semarang untuk mengambil formulir pendaftaran bakal calon Wakil Wali Kota (Cawawali), Jumat (10/5/2024).

Sebelumnya nama Ade Bhakti sempat viral lantaran diduga menjadi korban mutasi jabatan, setelah dirinya mengkritik lomba nasi goreng yang digelar Pemkot Semarang.

“Sejak tanggal 2 saat dibuka pertama kali, saya pengen kesini, tapi belum sempat dan akhirnya baru kesampaian hari ini,” kata Ade kepada Indoraya. News.

Disinggung alasan mendaftar sebagai Cawawali, dia mengaku sadar diri bukan kader asli partai berlambang banteng tersebut. Selain itu, posisi Cawawali dinilai cukup terbuka jika dilihat dari peluang yang ada.

“Saya kan tidak punya KTA, sadar diri lah. Saya pikir peluang di Cawawali juga lebih realistis dan terbuka,” ungkapnya.

Apabila nantinya mendapatkan rekomendasi, dan berhasil memenangkan Pilwalkot 2024, Ade berharap bisa memberikan kontribusi untuk membangun Kota Lumpia.

“Misalnya jadi, harapan saya apa yang ada didalam pemikiran saya bisa menjadi masukan ke Wali Kota,” paparnya.

Disinggung apakah akan mendaftar ke partai lain, Ade menyatakan bahwa keputusan dirinya sudah bulat untuk mendaftar Pilwalkot lewat PDIP. Kendati demikian, lanjutnya, partai selain PDIP sudah ada yang melakukan komunikasi.

“Ada partai lain yang komunikasi, tapi saya mantap ke PDI-Perjuangan,” tegasnya.

Terkait motivasi dia resmi terjun ke dunia politik tak lain adalah ingin berkontribusi lebih banyak ke masyarakat. Ade juga mengaku berasal dari keluarga petani di Kecamatan Gunungpati.

“Saya sudah izin ke orang tua, katanya kalau mau datang habis Jumatan, kata bapak – ibu lebih bagus sore,” kelakarnya.

Jika mendapatkan rekomendasi dari partai, Ade mengaku siap mundur sebagai aparatur sipil negara (ASN).

“Sesuai prosedur kan kalau tetapkan harus mundur, ya saya siap,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDI-Perjuangan Kota Semarang, Kadar Lusman menjelaskan sampai saat ini sudah ada sembilan tokoh yang mengambil formulir di partai berlambang banteng ini.

Pilus menejelaskan, tiga calon yakni Mantan Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi, Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Semarang, Arnaz Agung, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, melamar sebagai calon wali kota (Cawali)

Sementara enam lainnya yakni Bimo Tri pengusaha, advokat Dio Hermansyah, lalu anggota DPRD Hanik Khoiru, dan Bambang Sri, mantan Kepala Satpol PP, Fajar Purwoto, serta Sekdin Damkar Ade Bhakti melamar sebagai Cawawali.

“Kalau untuk pertahana (Mbak Ita,red) belum konfirmasi, kita belum dapat info lagi. Besok hari terakhir (hari ini,red) masih ada beberapa dari ormas keagamaan, politikus dan lainnya,” bebernya.

Disinggung terkait kemungkinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengambil formulir di DPP, Pilus menjelaskan itu bisa saja dilakukan.

DPC kata dia, diperintahkan oleh DPP untuk melakukan penjaringan, dan melayani siapa saja yang ingin mengambil formulir.

“Bisa jadi daftar disini hari terakhir walaupun belum konfirmasi. Intinya kita diperintahkan membuka penjaringan, kalau rekomendasi itu dari DPP,” pungkasnya.

Share This Article