Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Indosat Gandeng Undip Semarang untuk Pengendalian Abrasi di Pantai Utara Jawa Lewat Teknologi IoT
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • Berita
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
  • Semarang
  • Ragam
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
PendidikanTeknologi

Indosat Gandeng Undip Semarang untuk Pengendalian Abrasi di Pantai Utara Jawa Lewat Teknologi IoT

By Dickri Tifani
Senin, 27 Mei 2024
33 Views
4 Min Read
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah ( tengah berbaju putih ) bersama Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) - Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D. (paling kanan) dan Wakil Rektor II - Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (baju merah) melihat teknologi IoT, di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip, Senin (27/5/2024). (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menggandeng Global System for Mobile Communication Association (GSMA) dan Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk melestarikan lingkungan melalui program “Digitalisasi Konservasi Mangrove”.

Hal itu sebagai salah satu wujud dukungan terhadap konservasi mangrove di wilayah pesisir dengan memanfaatkan teknologi IoT untuk mengantisipasi dampak abrasi di Pantai Utara Jawa.

Sebagai informasi, Digitalisasi Konservasi Mangrove merupakan kelanjutan dari program Tanam Oksigen yang telah diluncurkan perusahaan, yang didedikasikan untuk mencegah punahnya udara bersih akibat masifnya emisi karbon dioksida.

Indosat telah memulai inisiasi secara internal yang melibatkan kayawan perusahaan untuk berperan aktif dalam penanaman mangrove secara digital.

Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah menyampaikan bahwa isu perubahan iklim itu menjadi perhatian global lantaran dampaknya sangat signifikan di seluruh dunia. Khusus di
daerah pantai utara Jawa, pihaknya melihat abrasi kini telah menyebabkan banyak wilayah pesisir terendam, termasuk lahan produktif.

Lewat program Digitalisasi Konservasi Mangrove di Semarang ini, pihaknya berkomitmen mendukung upaya pengendalian abrasi lewat pelestarian vegetasi pantai utara Jawa.

“Program ini turut melibatkan sivitas akademika dariUniversitas Diponegoro, dalam rangka mendorong kolaborasi antara pihak akademisi dengan praktisi bidang teknologi. Langkah ini sejalan dengan transformasi Indosat dari perusahaan telekomunikasi (TelCo) ke perusahaan teknologi (TechCo),” jelasnya.

Melalui kolaborasi ini, Indosat menghadirkan solusi Internet of Things (IoT) berupa teknologi Silvo-fishery. Teknologi ini merupakan pengembangan sistem akuakultur yang menggabungkan teknologi perikanan dengan penanaman mangrove, dan turut dilengkapi dengan sistem manajemen yang mampu mengurangi dampak pada lingkungan.

“Dengan teknologi Silvo-fishery, kami mengandalkan kekuatan IoT-nya untuk memonitor kualitas air dan produktivitas tambak perikanan, sekaligus melestarikan ekositem mangrove di dalamnya,” katanya.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia memegang peran kunci dalam pelestarian lingkungan sekitar 23% dari total tanaman mangrove dunia, atau setara dengan 3,5 juta hektar.

Jika dilihat itu, Muhammad mengatakan ekosistem ini memberikan manfaat penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan, di antaranya sebagai habitat bagi berbagai biota laut, perlindungan pantai dari abrasi, dan penyerapan karbon dengan potensial 4-5 kali lipat lebih besar dari hutan daratan.

“Maka dari itu, inisiatif Indosat ini menjadi penting sebagai upaya bersama dalam melindungi dan memanfaatkan ekosistem mangrove secara berkelanjutan,” sambungnya.

Setelah berjalan di Banda Aceh dan Semarang, pihaknya menargetkan program Digitalisasi Konservasi Mangrove akan dilanjutkan di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat di tahun ini. Kolaborasi dengan universitas setempat menjadi salah satu fokus utama Indosat dalam mendukung terciptanya pusat riset dan inovasi unggulan yang diperkuat oleh sumber daya manusia lokal berkualitas, tidak hanya memperkuat peran teknologi.

“Tetapi juga dipastikan solusi yang dikembangkan didukung oleh pengetahuan ilmiah dan pemahaman mendalam tentang lingkungan setempat. Ini sejalan dengan misi Indosat dalam menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” paparnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro,
Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D, menyambut baik kolaborasi dengan Indosat untuk melestarikan ekosistem mangrove di pesisir utara Pulau Jawa.

Menurutnya, topik ini memang menjadi salah satu fokus penelitian di Universitas Diponegoro, khususnya di FPIK.

“Kami memiliki sejumlah pakar terkait konservasi mangrove dan FPIK siap mendukung penerapan IoT Indosat, termasuk analisis data serta penentuan lokasi program di area tambak desa Morodemak seluas 1 hektar. Kami harap dengan kolaborasi ini, pelaksanaan program Digitalisasi Konservasi Mangrove dapat berjalan secara efektif dan optimal, sehingga memberikan dampak positif yang sebesar-besarnya, tidak hanya bagi pelestarian lingkungan, tapi juga bagi peningkatan perekonomian masyarakat pesisir utara Pulau Jawa,” beber Winarni.

Bagi masyarakat umum yang ingin berkontribusi, dapat berpartisipasi langsung melalui ioh.co.id/tanamoksigenhttp://ioh.co.id/tanamoksigen dengan melakukan pembelian bibit mangrove. Upaya bersama ini sejalan dengan tujuan besar perusahaan, dalam memberdayakan Indonesia melalui teknologi.

TAGGED:Digitalisasi Konservasi MangroveGlobal System for Mobile Communication AssociationIndosat Ooredoo Hutchisonundip

Terbaru

  • Liburan ke Karimunjawa? Cek Rute Terintegrasi dari KAI Semarang Minggu, 13 Jul 2025
  • Ade Bhakti Usulkan Edukasi Kebakaran dan Forest Run di Semarang Zoo Minggu, 13 Jul 2025
  • Perbaikan Rel KA di Kaligawe, Jalan Ditutup Total hingga Senin Malam Minggu, 13 Jul 2025
  • Ekowisata Mangrove Tambakrejo Diproyeksikan Jadi Wisata Baru Pesisir Semarang Minggu, 13 Jul 2025
  • Akibat Sheet Pile Rusak, Lima RT di Tambakrejo Terendam Rob Minggu, 13 Jul 2025
  • 6 Destinasi Wisata Jawa Tengah yang Mendunia Minggu, 13 Jul 2025
  • World Bank Buka Lowongan Konsultan di Indonesia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya Minggu, 13 Jul 2025

Berita Lainnya

Teknologi

Topik Paling Sering Dicari Pengguna ChatGPT Tahun 2025

Minggu, 13 Jul 2025
Pendidikan

Ini Tiga Perubahan Penting dalam Seleksi Beasiswa LPDP 2025 Tahap 2

Sabtu, 12 Jul 2025
Pendidikan

Beasiswa Unggulan 2025 Resmi Dibuka, Cek Kategori Penerima dan Syaratnya

Kamis, 10 Jul 2025
Teknologi

Penyebab WhatsApp Web Sering Keluar Sendiri dan Solusinya

Jumat, 04 Jul 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account