Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Heri Pudyatmoko: Program Pengentasan Kemiskinan Harus Dibarengi Akses Psikososial
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
EkonomiJateng

Heri Pudyatmoko: Program Pengentasan Kemiskinan Harus Dibarengi Akses Psikososial

By Ainun Nafisah
Sabtu, 11 Okt 2025
175 Views
Share
3 Min Read
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko
SHARE

INDORAYA — Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko menegaskan bahwa upaya pengentasan kemiskinan tidak akan efektif jika hanya berfokus pada bantuan ekonomi semata. Menurutnya, program-program sosial harus disertai dengan pendekatan psikososial yang menyentuh aspek kesejahteraan mental, sosial, dan motivasi masyarakat miskin agar benar-benar mampu mandiri.

“Banyak program bantuan berhenti di angka statistik, tapi tidak menyentuh akar masalahnya. Kemiskinan bukan hanya soal pendapatan, tapi juga soal kehilangan harapan, kepercayaan diri, dan jaringan sosial. Itu yang sering diabaikan,” terangnya, saat menanggapi laporan terbaru BPS Jawa Tengah yang mencatat tingkat kemiskinan provinsi masih berada di angka 9,48% per Maret 2025, atau sekitar 3,36 juta jiwa.

Heri menjelaskan, pendekatan psikososial penting karena sebagian masyarakat penerima bantuan seringkali mengalami kelelahan sosial (social fatigue) akibat tekanan ekonomi jangka panjang. Hal itu berdampak pada menurunnya partisipasi dalam program pemberdayaan seperti pelatihan kerja, koperasi, atau pengembangan UMKM.

Ia mencontohkan sejumlah program sosial di kabupaten seperti Wonosobo dan Brebes yang mulai melibatkan pendamping sosial berbasis komunitas untuk memberikan konseling motivasi dan pelatihan penguatan keluarga.

“Ketika warga didampingi bukan hanya secara ekonomi, tapi juga emosional dan sosial, hasilnya jauh lebih berkelanjutan. Mereka jadi punya daya juang kembali,” jelasnya.

Selain itu, Heri juga menyoroti pentingnya peran pekerja sosial daerah yang sering kali belum mendapatkan perhatian serius dalam perencanaan anggaran daerah. Ia meminta agar pemerintah provinsi memperkuat keberadaan tenaga pendamping lapangan dengan pelatihan yang memadai.

“Kita butuh pendamping sosial yang bukan hanya bisa isi laporan, tapi bisa jadi teman bicara warga yang sedang jatuh,” katanya.

Ilustrasi: Aktivitas masyarakat yang menggantungkan ekonomi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Dalam konteks kebijakan daerah, Heri mengusulkan agar setiap program pengentasan kemiskinan mencantumkan komponen well-being index atau indikator kesejahteraan non-ekonomi.

“Misalnya, tingkat keterlibatan sosial, rasa aman, atau keaktifan dalam komunitas bisa jadi indikator tambahan. Karena kesejahteraan sejati tidak selalu bisa diukur dari uang,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan Pemprov Jateng yang menggabungkan pelatihan ekonomi dengan konseling sosial di beberapa desa binaan sudah berada di jalur yang tepat. Namun, ia mengingatkan agar pendekatan ini tidak bersifat proyek jangka pendek.

“Pendekatan psikososial itu bukan intervensi sesaat, tapi proses membangun manusia. Kalau ini dijaga, masyarakat akan bangkit dengan cara yang lebih bermartabat,” tegasnya.

Heri juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor — antara Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan — untuk memastikan intervensi kemiskinan bersifat menyeluruh.

“Kita bicara soal manusia, bukan data. Jadi, harus ada kerja bareng antara pemerintah, akademisi, lembaga sosial, dan komunitas,” tambahnya.

Ia menuturkan, pengentasan kemiskinan di era pemerintahan baru ini harus berpijak pada paradigma pemberdayaan yang memanusiakan manusia.

“Kita tidak butuh belas kasihan, kita butuh sistem yang membuat warga merasa punya kendali atas hidupnya. Di situlah fungsi sejati dari kebijakan publik,” pungkas Heri.

TAGGED:Akses PsikososialHeri PudyatmokoKemiskinan jateng
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Abadi Nan Jaya: Ketika Jamu, Ambisi, dan Mayat Hidup Menyatu di Tanah Jawa Sabtu, 15 Nov 2025
  • Membaca Indonesia melalui Novel Terbaru Ratih Kumala “Koloni” Sabtu, 15 Nov 2025
  • Longsor Cilacap: 3 Warga Tewas, 20 Masih Hilang Sabtu, 15 Nov 2025
  • Chiko Resmi Ditahan Polda Jateng, Penanganan Kasus Tetap Sesuai Prosedur Jumat, 14 Nov 2025
  • Lewat Program “Pegadaian Mengajar”, Tenaga Kesehatan Banyumas Dibekali Literasi Keuangan Jumat, 14 Nov 2025
  • Digelar 10 Hari, Pameran dan Kontes Tanaman Hias di Semarang Kembali Geliatkan Komunitas Jumat, 14 Nov 2025
  • Inovasi Profesor Undip Ini Jadi Rujukan Dunia, Mampu Olah Kekayaan Alam untuk Pangan Fungsional Jumat, 14 Nov 2025

Berita Lainnya

Daerah

Longsor Cilacap: 3 Warga Tewas, 20 Masih Hilang

Sabtu, 15 Nov 2025
Jateng

Chiko Resmi Ditahan Polda Jateng, Penanganan Kasus Tetap Sesuai Prosedur

Jumat, 14 Nov 2025
Ekonomi

Lewat Program “Pegadaian Mengajar”, Tenaga Kesehatan Banyumas Dibekali Literasi Keuangan

Jumat, 14 Nov 2025
Jateng

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Jateng Rampungkan 10 Embung Tahun Ini

Jumat, 14 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?