INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko menyoroti potensi wisata daerah melalui pengembangan seni dan budaya. Tidak hanya sebagai media memperkenalkan kekayaan budaya, tetapi juga memperkuat identitas daerah dan nasionalisme.
Menurut Heri, dengan kekayaan seni tradisional, festival budaya, dan tradisi daerah yang ada di setiap kabupaten dan kota, seni budaya bisa dijadikan daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun internasional.
“Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam seni dan budaya daerah yang sangat khas, seperti batik, gamelan, wayang, tari tradisional, dan banyak lagi. Semua ini bisa dijadikan sebagai produk wisata yang memperkenalkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia,” terangnya, Sabtu (25/1).
“Ini adalah kekuatan kita dalam menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga kaya akan pembelajaran budaya,” imbuhnya.
Namun begitu, ia juga menekankan pentingnya menjaga keaslian seni dan budaya daerah yang dijadikan bagian dari destinasi wisata. Heri mengingatkan agar pariwisata berbasis budaya tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi harus juga memperhatikan keberlanjutan dan pelestarian warisan budaya lokal.
“Seni dan budaya daerah yang kita tawarkan kepada wisatawan harus tetap autentik dan tidak terkomersialisasi secara berlebihan,” jelas Heri.

Heri mendorong pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan komunitas seni dan budaya lokal dalam merancang paket wisata yang berfokus pada seni dan budaya.
Dengan melibatkan para seniman, budayawan, dan masyarakat setempat, pariwisata berbasis budaya akan lebih bermakna dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Heri menekankan bahwa dengan melibatkan masyarakat lokal, tidak hanya akan meningkatkan kualitas pelayanan wisata. Tetapi juga bisa berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
Selain aspek konten budaya, Heri juga mengungkapkan pentingnya infrastruktur dan aksesibilitas dalam mendukung pengembangan destinasi wisata berbasis seni dan budaya.
“Jika kita ingin seni dan budaya daerah menjadi destinasi wisata utama, maka aksesibilitas dan fasilitas pendukung harus diperhatikan. Wisatawan tidak hanya mencari pengalaman budaya, tetapi juga kenyamanan dalam perjalanan mereka,” pungkasnya.