Heri Pudyatmoko Dorong Strategi Swasembada Pangan Berbasis Potensi Lokal

Redaksi Indoraya
3 Views
3 Min Read
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko.

INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko menegaskan bahwa Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk mewujudkan swasembada pangan, jika dikelola dengan optimal.

Ia menggarisbawahi pentingnya strategi yang berbasis pada potensi lokal dan pemberdayaan petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan daerah.

“Jawa Tengah adalah salah satu lumbung pangan nasional. Namun, untuk mewujudkan swasembada pangan, kita perlu fokus pada optimalisasi sumber daya lokal dan inovasi dalam pengelolaan pertanian,” ujar Heri.

Heri menjelaskan bahwa salah satu langkah utama adalah meningkatkan produktivitas pertanian, ialah melalui penerapan teknologi modern dan pengelolaan lahan yang lebih efektif.

Ia menyarankan agar pemerintah daerah memberikan pelatihan kepada petani terkait penggunaan teknologi pertanian dan manajemen usaha tani yang efisien.

“Pemanfaatan teknologi seperti irigasi tetes, drone untuk pemetaan lahan, dan aplikasi pertanian digital bisa membantu petani meningkatkan hasil panen mereka tanpa harus memperluas lahan,” katanya.

“Ini adalah investasi jangka panjang yang sangat penting,” tegasnya.

Diversifikasi Komoditas Pangan

Heri menekankan perlunya diversifikasi komoditas pangan agar ketergantungan pada satu jenis tanaman bisa dikurangi.

Ia menyebutkan bahwa Jawa Tengah memiliki kekayaan sumber daya alam yang mendukung pengembangan berbagai komoditas. Seperti umbi-umbian, jagung, dan tanaman hortikultura.

“Diversifikasi pangan adalah kunci untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih stabil. Kita perlu memanfaatkan potensi lokal seperti singkong, sorgum, dan tanaman lainnya yang cocok dengan kondisi tanah di Jawa Tengah,” jelasnya.

Heri juga menyoroti pentingnya peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam memperkuat sektor pertanian.

Menurutnya, BUMDes dapat menjadi motor penggerak ekonomi pedesaan dengan mengelola distribusi hasil panen, pengolahan produk, dan pemasaran.

“BUMDes harus didorong untuk lebih aktif dalam mendukung petani, mulai dari penyediaan alat pertanian hingga pemasaran produk. Dengan manajemen yang baik, hasil tani lokal bisa memiliki nilai tambah yang lebih tinggi,” paparnya.

Adapun dalam urusan pembiayaan, Heri meminta pemerintah daerah untuk memberikan akses yang lebih luas kepada petani melalui program kredit usaha tani dengan bunga rendah.

Ia juga menyarankan agar pemerintah menggandeng sektor swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pertanian.

“Akses modal adalah salah satu kendala terbesar bagi petani. Pemerintah harus hadir dengan memberikan solusi berupa kredit murah dan membangun infrastruktur seperti jalan tani, gudang penyimpanan, dan pasar tani,” terangnya. [Adv-Indoraya]

Share This Article