Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Heri Pudyatmoko: Angka Putus Sekolah Harus Ditangani dengan Kebijakan Inklusif
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
JatengPendidikan

Heri Pudyatmoko: Angka Putus Sekolah Harus Ditangani dengan Kebijakan Inklusif

By Ainun Nafisah
Selasa, 14 Okt 2025
266 Views
Share
3 Min Read
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko.
SHARE

INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko menyoroti persoalan anak putus sekolah yang masih terjadi di berbagai daerah. Menurutnya, pendidikan adalah hak dasar yang tidak boleh terputus oleh alasan apapun.

“Pendidikan adalah tanggung jawab kolektif, bukan sekadar urusan sekolah atau pemerintah. Maka kebijakan inklusif harus diciptakan untuk memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal,” tegas Heri.

Menurur data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah 2024 menunjukkan bahwa meskipun angka partisipasi pendidikan dasar cukup tinggi, masalah masih muncul di tingkat menengah. Banyak anak usia 13 hingga 18 tahun tidak melanjutkan pendidikan.

Adapun faktor penyebabnya cukup berlapis. Diantaranya yakni, kemiskinan yang membuat orang tua kesulitan membiayai kebutuhan sekolah meski biaya pendidikan dasar telah ditanggung pemerintah. Kemudian sebagian anak, terutama di pedesaan, terpaksa berhenti karena harus membantu orang tua bekerja.

Selain itu, di beberapa daerah, pernikahan dini masih menjadi alasan anak perempuan meninggalkan bangku sekolah. Sementara itu, di wilayah terpencil, jarak sekolah yang jauh menambah berat beban siswa dan keluarga.

Heri menilai bahwa persoalan tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut. DPRD Jawa Tengah, kata dia, siap mendorong regulasi dan alokasi anggaran yang lebih berpihak pada penyelesaian masalah pendidikan.

Ia juga mengatakan bahwa beasiswa bagi keluarga miskin perlu diperluas, program sekolah inklusif harus ditingkatkan, dan pemerintah daerah wajib mencari terobosan agar anak-anak di pelosok tetap bisa mengakses sekolah.

“Tidak boleh ada anak berhenti sekolah hanya karena biaya seragam atau jarak sekolah yang terlalu jauh. Pemerintah daerah bersama DPRD harus hadir dengan solusi. Bisa berupa subsidi transportasi, beasiswa afirmasi, atau program sekolah berbasis komunitas,” jelasnya.

Selain peran pemerintah, Heri juga menekankan pentingnya dukungan dunia usaha dan komunitas lokal. Dunia usaha, menurutnya, bisa mengambil peran melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bidang pendidikan. Sementara komunitas dapat membantu mengawasi sekaligus memastikan anak-anak di lingkungannya tetap bersekolah.

“Masalah putus sekolah bukan hanya soal angka. Ini adalah soal masa depan Jawa Tengah. Kalau generasi muda kita tertinggal, bagaimana kita bisa bersaing di masa depan? Karena itu, ini harus jadi agenda prioritas bersama,” pungkasnya.

TAGGED:Angka Putus SekolahHeri PudyatmokoKebijakan Inklusif
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Abadi Nan Jaya: Ketika Jamu, Ambisi, dan Mayat Hidup Menyatu di Tanah Jawa Sabtu, 15 Nov 2025
  • Membaca Indonesia melalui Novel Terbaru Ratih Kumala “Koloni” Sabtu, 15 Nov 2025
  • Longsor Cilacap: 3 Warga Tewas, 20 Masih Hilang Sabtu, 15 Nov 2025
  • Chiko Resmi Ditahan Polda Jateng, Penanganan Kasus Tetap Sesuai Prosedur Jumat, 14 Nov 2025
  • Lewat Program “Pegadaian Mengajar”, Tenaga Kesehatan Banyumas Dibekali Literasi Keuangan Jumat, 14 Nov 2025
  • Digelar 10 Hari, Pameran dan Kontes Tanaman Hias di Semarang Kembali Geliatkan Komunitas Jumat, 14 Nov 2025
  • Inovasi Profesor Undip Ini Jadi Rujukan Dunia, Mampu Olah Kekayaan Alam untuk Pangan Fungsional Jumat, 14 Nov 2025

Berita Lainnya

Daerah

Longsor Cilacap: 3 Warga Tewas, 20 Masih Hilang

Sabtu, 15 Nov 2025
Jateng

Chiko Resmi Ditahan Polda Jateng, Penanganan Kasus Tetap Sesuai Prosedur

Jumat, 14 Nov 2025
Pendidikan

Inovasi Profesor Undip Ini Jadi Rujukan Dunia, Mampu Olah Kekayaan Alam untuk Pangan Fungsional

Jumat, 14 Nov 2025
Jateng

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Jateng Rampungkan 10 Embung Tahun Ini

Jumat, 14 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?