INDORAYA – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono merespon soal dirinya yang menghadiri acara deklarasi dukungan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu. Dia mengatakan kehadirannya bukan bentuk dukungan politik.
“Pencapresan, capres, itu nggak ada. Saya hanya seorang guru filsafat. Jadi yang saya sampaikan adalah kesetiaan saya kepada orang-orang yang Pancasilais,” kata Hendropriyono di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).
“Saya setia dan mendukung dengan cara berharap supaya orang-orang Pancasilais yang berwawasan kebangsaan itu akan memimpin negara dengan baik. Jadi sekali lagi bukan dalam kapasitas, karena bukan saya politikus ya,” tambah dia.
Hendropriyono juga menekankan dirinya tidak condong pada salah satu bakal capres potensial yang ada. Harapannya, kata dia, pemimpin bangsa nantinya tetap menerapkan nilai-nilai kebangsaan.
“Malah saya berharap mudah-mudahan bisa bersatu terus. Kalau tidak sekarang, ya besok bersatu. Dan berkompetisi dengan fair, dengan jujur ya dan bermartabat supaya nilai-nilai sebagai bangsa itu tetap terjamin. Yang penting sekali lagi setiap saya terpikir, berbicara, saya kira tidak lepas dari posisi saya sebagai guru filsafat Pancasila,” jelas dia.
Lebih lanjut, Hendropriyono menekankan bahwa kehadirannya di acara bersama Prabowo bukan sebagai seorang politikus sehingga tidak menyiratkan dukungan. Justru, katanya, dia berharap para tokoh seperti Prabowo, bakal capres PDIP Ganjar Pranowo, dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tetap memegang prinsip Pancasila.
“Saya kan bukan politikus, nggak bisa dukung sana sini. Saya bicara sebagai guru filsafat dan saya adalah anggota veteran. Jadi saya mengharapkan supaya Pak Prabowo atau Pak Ganjar, apalagi Bu Megawati itu tetap pada prinsip dan pendiriannya sebagai seorang pemimpin bangsa yang berwawasan kebangsaan dan Pancasilais,” kata Hendropriyono.
Oleh karena itu, dia menyampaikan bahwa dirinya setia kepada siapapun capres nantinya. Namun, dia berpesan bahwa dirinya tidak akan menolerir orang-orang yang ingin mengganti ideologi Pancasila.