Helikopter Water Bombing Mulai Padamkan TPA Jatibarang Semarang, Sekali Angkut 4 Ribu Liter Air

Dickri Tifani
8 Views
3 Min Read
Helikopter water bombing sedang melakukan pemadaman di TPA Jatibarang Semarang, Sabtu (23/9/2023). (Foto: Dokumen Untuk Indoraya)

INDORAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melakukan upaya dalam pemadaman Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang terbakar sejak Senin (18/9/2023) hingga sekarang masih terlihat bara api yang terus menyala.

Upaya yang dilakukan yakni pemadaman menggunakan helikopter jenis Super Puma dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memadamkan sisa-sisa bara api yang masih ada pasca kebakaran TPA Jatibarang Semarang.

Helikopter water bombing sudah dikerahkan sejak Sabtu (23/9/2023) hingga Minggu (24/9/2023) masih terus melakukan pemadaman.

Helikopter tersebut mulai bergerak dari Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Lanumad) Bandara Ahmad Yani menuju Waduk Jatibarang untuk mengambil air yang akan digunakan untuk penyiraman.

Helikopter water bombing terbang membawa tangki air dengan kapasitas 4000 liter dan mampu membantu pemadaman dari udara selama 3-4 jam.

“Kami mencoba mengaplikasikan water bombing dengan heli seusai situasi dan kondisi yang ada. Kemarin dari walikota (Semarang) sudah menyatakan darurat bencana dan mengajukan permohonan bantuan heli sehingga saat ini kita mengupayakan,” jelas Tenaga Ahli Kepala BNPB, Hery Setiono, Sabtu (23/9/2023).

Selain di TPA Jatibarang, Hery mengatakan bahwa sebelumnya helikopter tersebut melakukan water bombing di TPA Putri Cempo Surakarta. Hingga kini, prosesnya sebenarnya belum secara sepenuhnya selesai.

“Water bombing yang di TPA Putri Cempo Surakarta belum sepenuhnya selesai, tapi kita nilai terkendali. Sehingga unit helikopternya kita upayakan bisa bergeser di sini (TPA Jatibarang),” ucapnya.

Menurutnya satu unit helikopter BNPB disiagakan di Jawa Tengah yang difungsikan untuk melakukan water bombing untuk menangani kejadian kebakaran.

Selain di Jawa Tengah, unit helikopter pemadam menggunakan air tersebut juga tersebar di 6 provinsi prioritas yang untuk menangani adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Untuk proses pemadamannya, kita lihat dulu situasi dan kondisinya yang ada sehingga nanti kita bisa tentukan proses dan strategi manuvernya seperti apa. Untuk airnya, dari koordinasi kita mengambil di Danau BSB atau Waduk Jatibarang,” katanya.

Tim survey dari BNPB sendiri dalam prosesnya berusaha mencari tahu kedalaman titik bara api yang tersebar di TPA Jatibarang. Untuk itu mereka melakukan teknik pengupasan tumpukan lapisan sampah menggunakan air sehingga selanjutnya nanti bisa ditentukan berapa lama penyiraman yang dibutuhkan.

“TPA Jatibarang yang disini (atas) TPA pasif seperti lahan gambut, yang bagian atas apinya memang sudah padam tapi yang dibawah masih ada nyala bara api. Beda dengan yang di zona bawah, itu TPA baru sehingga ketika terbakar padamnya cepat,” Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat tinjauan ke lokasi TPA.

Share This Article