INDORAYA – Produsen tahu di Kota Semarang, Jawa Tengah terpaksa mengurangi produksi akibat harga kedelai di Ibu Kota Jawa Tengah ini melonjak dari Rp 9.500/kg menjadi Rp 12.700 per kilogram. Hal itu dilakukan agar bisa terus bertahan.
Salah satunya adalah produsen tahu dari Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Joko Wiyatno (50) dibuat resah karena biaya bahan utama pembuatan tahu melonjak sejak pertengahan tahun 2023 ini.
Ia menyebut kenaikan harga kedelai di Kota Semarang terjadi secara bertahap. Jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu per kilogram.
Kemudian, Joko mengatakan pada akhir tahun 2022, yakni harga kedelai di Kota Semarang mulai merangkak naik. Saat itu, harganya menyentuh Rp 14 ribu per kilogram.
“Harganya naik turun, misalnya seperti awal tahun 2023 ini. Harga kedelai di angka Rp 9.500 per kilogram. Tetapi, pertengahan awal 2023 malah kembali naik menjadi Rp 12.700 per kilogram,” ungkap Joko saat ditemui di tempat produksi tahu miliknya, Rabu (15/11/2023).
Dilanjutkannya, kenaikan ini dipresentasekan kisaran 25 persen. Sejak harga kedelai meningkat, keuntungan produksi tahu milik Joko ini menurun. Sebab, dia tidak berani menaikkan harga jual ke pelanggan karena khawatir tahu miliknya tidak laku sehingga omzet turun.
“Kita mengurangi keuntungan karena nggak berani menaikkan lagi. Jadi masih bertahan untuk takaran, harga dan sebagainya masih di harga yang lama,” kata Joko.
“Kita produksinya 850-900 kilogram setiap harinya. Dulu kita bisa mencapai 1,5 ton sehari.
Seminggu bisa mencapai 6 ribu kilogram atau 6 ton,” imbuhnya.
Joko berharap harga kedelai bisa kembali normal seperti biasa di harga Rp 9.500 per kilogram. Sementara dia belum bisa memastikan penyebab kenaikan harga kedelai.
“Kita hanya berharap bisa turun lagi di angka yang sama. Penyebabnya kurang tahu, barangkali memang dollarnya yang naik, nggak tahu. Atau rupiahnya menurun,” tandasnya.