Ad imageAd image

Harga Beras Masih Tinggi, Bulog Surakarta Optimalkan Penyerapan Beras di Tingkat Petani

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 785 Views
2 Min Read
Ilustrasi beras (Istimewa)

INDORAYA – Bulog Surakarta berupaya mengoptimalkan penyerapan beras komersial di tingkat petani. Hal itu, melihat masih tingginya harga beras PSO (public service obligation/kewajiban pelayanan publik).

“Harga gabah kan masih tinggi ya, di kisaran Rp7.000, (lebih tinggi) dari harga acuan yang ditetapkan pemerintah untuk PSO-nya,” ungkap Wakil Kepala Perum Bulog Surakarta Andrew R Shahab di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/11/23).

Dia menyatakan, harga acuan gabah di tingkat petani saat ini masih di kisaran Rp5.000/kg. Dengan itu, Bulog belum dapat melakukan penyerapan untuk beras PSO.

Dia juga menyampaikan, saat ini Bulog lebih mengoptimalkan penyerapan beras komersial. Kata dia, pihaknya mencatat selama satu bulan terakhir beras komersial yang diserap oleh Bulog Surakarta di kisaran 1.000 ton.

Dengan penyerapan yang terus dilakukan, dia mengatakan, ketersediaan beras secara oleh Bulog Surakarta ada di angka 13.000 ton. Kata dia, stoknya bisa dialikasn hingga persiapan panen tahun depan hingga Maret 2024.

Terkait tingginya harga gabah di tingkat petani, dia menilai, hal itu disebabkan oleh banyak hal, salah satunya El-Nino.

“Akibatnya nggak semua lahan panen bisa panen sesuai perencanaan. Kalau ketersediaan kurang, di pasar nggak melimpah otomatis harga masih tinggi,” ujarnya.

Dia juga berharap agar harga dapat mengalami penurunan seiring penyaluran bantuan sosial oleh pemerintah. Dia menyebut, bantuan itu akan pemerintah dalam waktu dekat.

“Jelang panen biasanya turun. Sesuai program pemerintah ada bantuan pangan juga. Dijadwalkan Desember ada lagi, jelang Natal dan tahun baru dengan bantuan pangan beras dari Bulog. Harapannya bisa menekan harga beras di pasar,” katanya.

Share this Article
Leave a comment