Harga Bawang Merah di Semarang Melambung, Dipicu Gagal Panen Imbas Banjir

Athok Mahfud
2 Min Read
Komoditas bawang merah di Pasar Surtikanti Kota Semarang. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Harga komoditas bawang merah di Kota Semarang melambung tinggi. Di Pasar Surtikanti Kota Semarang, harga bawang merah berda di angka Rp58 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.

“Dari (bulan) kemarin udah (naik), lebaran Idul Fitri itu langsung naik terus hingga sekarang,” kata penjual bawang di Pasar Surtikanti Kota Semarang, Hendra (28), saat ditemui, Jumat (3/5/2024).

Dia mengatakan, harga normal untuk bawang merah biasanya di angka Rp25 ribu hingga Rp28 ribu per kilogram. Dia mengaku tidak tahu saat ditanya terkait penyebab kenaikan harga yang mencapai Rp 60 ribu tersebut.

Akibat dari kenaikan harga ini, tidak jarang Hendra mendapatkan keluhan dari pelanggannya yang rata-rata penjual makanan siap saji. Kenaikan harga bawang merah ini membuat pembeli tidak membeli sampai satu kilogram.

“Ya banyak (yang mengeluh), kayak pembeli disinikan kebanyakan warung nasi gitu. Kalau biasanya beli langsung setengah kilo, sekilo atau lebih itu biasa, sekarang hanya Rp 15 ribu atau Rp 10 ribu (sedapatnya) aja, itu nanti buat dua hari,” terang Hendra.

Terpisah, Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Nita Rachmenia mengatakan, sejumlah komoditas pangan, termasuk bawang merah tercatat masih mengalami kenaikan harga. Bahkan komoditas itu memicu inflasi di Jateng.

Menurutnya, harga bawang merah yang meningkat disebabkan oleh gagal panen akibat banjir di sentra-sentra produksi bawang merah di Jawa Tengah. Bahkan hal ini juga menyebabkan harga bawang merah naik secara merata di tingkat nasional.

“Harga bawang merah yang meningkat pada periode laporan, disebabkan oleh gagal panen akibat banjir di sentra-sentra produksi di Jawa Tengah pada triwulan I 2024. Ha ini juga turut berdampak pada kenaikan harga bawang merah secara nasional,” katanya, dalam keterangan yang diterima, Jumat (3/5/2024).

Adapun sentra produksi bawang merah yang mengalami gagal panen akibat banjir yaitu dan dampaknya paling parah yaitu di Demak, Brebes, Kendal, dan Grobogran.

“Demak 4.137,8 H, Brebes 438,5 Ha, Kendal 105 Ha, dan Grobogan 254 Ha, menyebabkan keterbatasan pasokan benih komoditas bawang merah. Gagal panen ini juga turut berdampak pada kenaikan harga bawang merah secara nasional,” ungkap Nita.

Share This Article