INDORAYA – Hampir sebanyak 18 juta warga diprediksi bakal mudik ke wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada saat Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1446 H atau 2025. Saat ini upaya perbaikan jalan rusak terus dikebut.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Jateng, Heribertus Slamet Widodo mengatakan, jumlah pergerakan orang yang masuk dan melintas di Jateng selama masa Lebaran 2025 diprediksi mencapai 17,9 juta orang pemudik.
Hal itu dipaparkannya dalam Rapat Persiapan Menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025, di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (24/2/2025). Jumlah ini meningkat daripada Lebaran tahun 2024 lalu.
“Dari analisa kami, jumlah pemudik pada 2025 naik 4,58 persen dari 2024. Dari 16,86 juta orang (2024) menjadi 17,9 juta orang (2025) akan masuk ke Jawa Tengah. Itu perkiraan kami,” katanya.
Data jumlah pemudik dan tren moda transportasi yang digunakan pada Lebaran 2024 lalu, akan dijadikan sebagai acuan dalam menyambut arus mudik Lebaran tahun 2025 ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan, Jateng menjadi sentral dari kedatangan pemudik setiap tahunnya. Sehingga persiapan menyambut Lebaran dilakukan sejak dini.
Saat ini prioritas utama Pemprov Jateng adalah melakukan perbaikan jalan-jalan yang rusak. Terutama jalan nasional yang kerap jadi perhatian seperti jalur Pantai Utara (Pantura).
Pihaknya meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dalam melakukan perbaikan jalan.
Khusus untuk jalan provinsi bisa langsung ditangani oleh dinas setempat. Dengan ini, kondisi jalan yang biasanya perlu perbaikan sepeti aspal mengelupas pada musim hujan, terkena banjir, atau rob bisa segera ditangani sebagai prioritas.
Sumarno menegaskan bahwa perbaikan jalan milik kabupaten dan kota juga perlu dilakukan segera agar masyarakat saat mudik Lebaran bisa melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provisi Jateng, Hanung Triyono, menguraikan, wajah jalan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota di Jateng saat ini kondisiny variatif, walaupun secara umum pada posisi mantap.
Meski dalam kondisi mantap, Hanung menguraikan, penampakan jalan dalam keadaan baik dan sedang. Artinya perlu pemeliharaan segera supaya tidak cepat rusak.
Pihaknya akan memaksimalkan upaya pemeliharaan rutin di jalan provinsi menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) agar status mantap bisa bertahan.
Terutama untuk ruas-ruas di Kabupaten Jepara, Pati, Grobogan, Pekalongan, dan Brebes. Sementara di wilayah selatan, cukup terkendali pemeliharaannya seperti di Kota Surakarta dan Kabupaten Wonogiri.
Untuk jalan nasional yang segera perlu dilakukan penanganan oleh Kementerian Pekerjaan Umum berada di daerah Pantura Barat seperti Kabupaten Pemalang, Batang, dan Pekalongan. Begitu juga di sejumlah wilayah di Pantura Timur.
Mendekati bulan Ramadan ini, Pemprov Jateng menargetkan sejumlah proyek pengerjaan jalan rusak bisa selesai dan bisa digunakan masyarakat pada dua minggu sebelum Lebaran 2025.