INDORAYA – Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 02, Ahmad Luthfi menghadiri Rembug Kemajuan Jawa Tengah (Jateng) di Ponpes Asshodiqiyah Kaligawe Kota Semarang, Rabu (25/9/2024).
Selain Ahmad Luthfi, Rektor Universitas Diponegoro, Suharnomo serta sejumlah akademisi serta kiai hadir langsung di acara tersebut. Hadir pula mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo.
Dalam acara tersebut, Mantan Kapolda Jateng mendengarkan masukan dari para akademisi hingga kiai yang hadir. Masukan dari mereka dijadikan sarana untuk “kulakan” persoalan yang nantinya dijadikan pijakan kebijakan saat Ahmad Luthfi terpilih jadi Gubernur Jateng 2024.
Ahmad Luthfi menginginkan marwah Jateng tidak ketinggalan dari provinsi tetangga. Pasalnya, Jateng memiliki sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang tidak kalah dengan provinsi lain.
“Sehebat apapun, selama pemimpin tidak bermanfaat maka sama saja. Pret….,” katanya, Rabu, (25/09/2024).
Di sisi lain, Suharnomo menekankan, saat ini sebanyak 3,7 juta penduduk Jateng berada di garis kemiskinan. Angka tersebut membuat Jateng menduduki peringkat kedua provinsi miskin di Indonesia.
Penduduk yang dikategorikan miskin adalah orang yang setiap bulannya hanya mengeluarkan rutin Rp507 ribu. Jika pengeluaran lebih dari itu maka tidak masuk kategori miskin.
Untuk itu, Suharnomo meminta pemimpin ke depannya sungguh-sungguh berupaya menekan angka kemiskinan.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Asshodiqiyah KH Shodiq Hamzah Usman memberikan apresiasi pada Ahmad Luthfi. Sebelum ia maju sebagai Cagub, dirinya sudah mengetahui kinerja ketika menjabat sebagai Kapolda Jateng. Sering turun ke bawah dan menyapa masyarakat adalah hal yang bagus sebagai pemimpin.
“Pak Luthfi sudah ke sana-ke sini, melayani masyarakat. Perlu dipilih,” kata KH Shodiq Hamzah.