INDORAYA – Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Luthfi menghadiri konsolidasi relawan buruh Jateng di Gedung Serbaguna Dewi Sri, Danyang, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jateng, Minggu (29/9/2024).
Saat acara itu, Ahmad Luthfi mendengarkan aspirasi dari para buruh Jateng, salah satunya kesejahteraan buruh.
Mantan Kapolda Jateng ini berjanji jika nantinya terpilih jadi Gubernur Jateng akan selalu berpihak terhadap buruh.
Janji tersebut kemudian dituangkan dalam program terobosannya bersama Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) tanpa bertentangan dengan PP 51.
Nantinya, kata Ahmad Luthfi, program yang dilakukan untuk membela hak-hak buruh mulai dari memberikan fasilitas pelatihan. Selain itu, kata dia, pendidikan lanjutan bagi para buruh agar memiliki keterampilan yang lebih tinggi dan dapat bersaing di pasar kerja, baik selama masa kerja maupun setelah pensiun.
“Buruh bukan hanya alat produksi, tetapi juga aset yang harus terus dikembangkan,” kata Ahmad Luthfi saat berbicara di hadapan ribuan buruh.
Bahkan, Ahmad Luthfi juga membeberkan rencana dirinya dan Gus Yasin, untuk penyediaan fasilitas daycare bagi anak balita buruh.
Gagasannya itu dinilai sangat konkret untuk menjawab persoalan yang sering dihadapi para buruh.
Pasalnya, program daycare ini tidak hanya menguntungkan buruh perempuan, tetapi juga para pekerja laki-laki yang mungkin juga bertanggung jawab dalam mengasuh anak.
Dengan adanya fasilitas daycare, para pekerja bisa lebih fokus bekerja tanpa perlu khawatir kondisi anak selama jam kerja. Terutama buruh perempuan sering kesulitan dalam mengurus anak balita saat mereka harus bekerja tapi tidak mendapatkan cuti lebih.
“Sehingga akhirnya buruh memutuskan untuk memilih antara tetap bekerja atau merawat anak di rumah, yang seringkali mengurangi pendapatan keluarga,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, Ahmad Luthfi kembali mengumbar progam-programnya di hadapan para buruh. Kali ini, dia menyoroti soal transportasi untuk berangkat dan pulang kerja para buruh.
Dalam hal, pengusaha atau tempat kerja harus memperhatikan kebutuhan transportasi mereka ditanggung.
Selain itu, Ahmad Luthfi menegaskan buruh tidak boleh dipandang hanya sebagai alat produksi. Maka perusahaan wajib memberikan peningkatan kompetensi supaya bermanfaat saat pensiun dari kerja, dan kebutuhan harga pangan pokok didapatkan dengan harga grosir.
“Itu di antara program Ahmad Luthfi dan Gus Yasin untuk meningkatkan kesejahteraan teman-teman buruh,” ungkapnya.
Ahmad Luthfi juga mengusulkan program harga pangan pokok dengan harga grosir. Menurutnya, program ini diharapkan mampu meringankan beban biaya hidup para buruh yang sering kali terkendala oleh fluktuasi harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan bahan pangan lainnya.
“Buruh tidak boleh terus dibebani dengan harga bahan pokok. Program harga pangan grosir ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendapatan buruh tidak habis hanya untuk kebutuhan dasar,” pungkasnya.