Kuliner Kauman rencananya akan dibuka tiap akhir pekan, tepatnya Jumat sampai Minggu pada pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Beragam makanan dan minuman akan dihadirkan, mulai dari tradisional hingga modern.
Ketua Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang, KH Khammad Ma’sum Alhafidz menerangkan, Kuliner Kauman akan menyajikan empat jenis kuliner. Yaitu makanan berat, makanan ringan, buah-buahan, dan aneka minuman.
Namun Gus Khammad, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa satu stan hanya boleh menjual satu jenis makanan saja.
“Misalnya kalau jualan makanan berat, ya jualan makanan berat saja. Tidak boleh menjual makanan berat sambil jualan aneka gorengan. Ini biar adil dan merata,” jelasnya, Jumat (16/07/22).
Menurutnya, antusiasme pedagang yang ingin berjualan cukup tinggi. Pihaknya mencatat ada sebanyak 260-an pedagang yang sudah mendaftar.
Namun pedagang yang berjualan dibatasi. Dari semua total pendaftar hanya 62 saja yang diterima. Meskipun lokasi Alo0n-aloon Masjid Agung Semarang sebenarnya mampu menampung 200-an lapak dagang.
“Berhubung kondisi masih pandemi, ini untuk kepentingan bersama. Selain itu, jika banyak pedagang dan pengunjung sama-sama banyak dikhawatirkan laku jualannya tidak banyak,” kata Gus Khammad.
Kehadiran Kuliner Kauman ini pun disambut baik oleh para pedagang, salah satunya Bu Lis, pemilik Jamu Jun. Malam itu, Jumat (15/07/22), lapaknya tampak ramai dipenuhi pengunjung.
Ia mengaku, sudah puluhan pengunjung membeli jamunya sejak sore. Jika terus seperti ini, ia pun tidak keberatan membayar Rp 750 ribu per bulannya untuk sewa lapak.
“Tempatnya strategis deket masjid, pasar Johar, wisata Kota Lama juga. Ramai bangat di sini banyak pengunjungnya. Kalau tiap jualan di sini kondisinya kaya gini ya bisa untung besar,” ungkapnya sambil tersenyum.