Ad imageAd image

Hadapi Tantangan Zaman, Tidar Kota Semarang gelar Diskusi kepemudaan

Sigit H
By Sigit H 138 Views
3 Min Read
Pelantikan dan Rapat Kerja PC Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kota Semarang di Kantor DPC Gerindra Kota Semarang, Minggu (30/1/2022).

INDORAYA – Menghadapi tantangan zaman, PC Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kota Semarang menggelar diskusi dengan tema “Kontribusi, Apatisme, Dan Fanatisme Anak Muda Dalam Politik”. Diskusi ini berbarengan dengan Pelantikan dan Rapat Kerja PC Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kota Semarang di Kantor DPC Gerindra Kota Semarang, Minggu (30/1/2022).

Ketua PC Tidar Kota Semarang, Arya Setya Novanto mengatakan, kepemudaan menjadi isu menarik dalam perkembangan era modern ini, termasuk dalam perkembangan politik praktis di Indoensia. Hal itu karena para pemuda, nantinya akan menjadi generasi penerus yang akan mengelola bangsa. Baik dalam sisi politik dan pemerintahan, maupun sisi lainnya seperti ekonomi, hukum, dan pendidikan.

BACA JUGA:   Lapas Semarang Buka Program Rehabilitasi Sosial untuk Pulihkan Ketergantungan Narkoba

“Maka perlu disiapkan generasi muda yang tangguh dan paham atas perannya di masyarakat serta dalam posisi politis. Para generasi produktif ini, nantinya juga diharapkan bisa menjawab tantangan zaman, termasuk tantangan keunggulan bonus demografi dibanding negara lain. Kalau tidak disiapkan, salah satu potensi besar ini nantinya akan menjadi penonton saja, atau bahkan menjadi pasar saja yang tentu tak menguntungkan bagi bangsa ini,” katanya.

Salah satu nara sumber, Huntal Hutapea, SAP, MSI, MEd yang juga PK2MP LPPM Universitas Diponegoro mengatakan, ada beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi Jawa Tengah dalam pengelolaan pemuda atau generasi muda. Karena menurutnya, pemuda bisa menjadi sebuah potensi, namun sekaligus menjadi masalah.

BACA JUGA:   Polri Imbau Masyarakat Tidak Terbangkan Drone di Sirkuit Mandalika

“Pemuda di Jawa Tengah 7,84 juta jiwa atau 22,76 persen dari jumlah penduduk Jawa Tengah. Namun saat ini masih terdapat 1.499.345 pemuda miskin pengangguran, yang belum memiliki peluang kerja,” katanya.

Maka menurutnya, pembangunan bidang kepemudaan sudah waktunya menjadi skala prioritas oleh pemerintah daerah. Hal ini untuk mengatasi krisis karakter yang menimpa generasi muda.

“Untuk itu perlu regulasi/aturan sebagai jaminan dan kepastian hukum dalam pembangunan dan pengembangan kepemudaan di Jawa Tengah secara terencana, terarah, terpadu dan berkelanjutan. Program unggulan dan Visi Misi Provinsi Jawa Tengah sebenarnya, yang salah satunya peningkatan start up wirausaha baru, untuk mendorong generasi muda berwira usaha. Permasalahannya, alokasi anggaran yang belum maksimal. Kebijakan anggaran bidang kepemudaan masih belum ideal,” katanya.

BACA JUGA:   Pansus Usulkan Nama CMJT Diubah Jadi Jateng Agro Berdikari

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso, beberapa pengurus Tidar Jawa Tengah, utusan KNPI Kota Semarang, serta organisasi kepemudaan lainnya.

Dalam lokakarya, Ketum PP Tidar, Rayahu Saraswati menegaskan, Tidar harus mulai membentuk struktural di semua tingkatan dan harus memperkuat organisasi dengan melakukan rekrutmen-rekrutmen kepada pemuda.

“Khususnya melalui program dari setiap bidang di struktur Tidar,” tegasnya.(IR)

Share this Article