Ad imageAd image

Hadapi Musim Kemarau, Polda Jateng Gelakkan Kembali Tanam Pohon

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 741 Views
2 Min Read
Polda Jateng kembali galakkan penanaman pohon untuk hadapi musim kemarau yang berakhir September 2023. (Foto: Dokumen untuk Indoraya)

INDORAYA – Puncak musim kemarau diprediksi akan berakhir hingga September 2023. Oleh sebab itu, Polda Jawa Tengah menggalakkan kembali kegiatan penanaman pohon.

Kali ini, sebanyak 40 ribu pohon ditanam di sekitar Waduk Jatibarang Kecamatan Gunungpati Semarang, Rabu (23/8/2023).

Adapun bibit pohon yang ditanam itu berbagai tanaman pohon keras seperti Trembesi, Mahoni dan Beringin yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah masing masing

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, penanaman pohon ini dilakukan guna mencegah perubahan iklim agar lingkungan menjadi lebih baik.

BACA JUGA:   Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak di Jateng, Relasi dengan Perusahaan Harus Diperkuat

Selain diikuti jajaran Polda Jateng, Fokompimda Jateng turut hadir dalam acara penanaman pohon yang mengangkat tema “Lestarikan Negeri Penghijauan Sejak Dini”.

“Khusus untuk hari ini dilaksanakan di wilayah Gunungpati yang merupakan waduk dalam rangka menjaga ketersediaan air bersih di wilayah semarang dan sekitarnya, disamping itu juga untuk mengatasi banjir di banjir kanal barat saat musim penghujan,” ujar Kapolda Jateng, Rabu (23/8/2023).

Kapolda menambahkan beberapa kegiatan preemtif dan preventif terkait kekeringan yang melanda sejumlah wilayah menjadi perhatian, yang pertama terkait peristiwa kebakaran dan yang kedua terkait bantuan air bersih.

BACA JUGA:   Konferensi Pers Bocah Bakar Sekolah di Polres Temanggung, Dosen Psikologi Unissula Menilai Kurang Tepat

“Kita sudah petakan di masing-masing polres dan sudah dikendalikan Karoops Polda Jateng untuk menyiapkan rencana kesiapan menghadapi kemarau guna membantu daerah-daerah yang mengalami kekeringan melalui pasokan air bersih,” imbuh Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Sementara itu Sekda Provinsi Jateng Sumarno menjelaskan berdasarkan informasi yang didapat dari BMKG, kondisi kemarau maupun kekeringan akan berlangsung sampai dengan bulan September. Dari data tersebut pihaknya sudah melakukan beberapa Langkah antisipatif.

“Untuk ketersediaan pangan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog , sedangkan bantuan air bersih sudah di siapkan dari Dinas Pekerjaan Umum maupun BPBD untuk mensuplai daerah yang terdampak,” pungkasnya.

BACA JUGA:   Dishub Butuh Waktu 3 Tahun Agar Trans Jateng Bisa Beralih ke Bahan Bakar Gas
Share this Article
Leave a comment