INDORAYA – Anies Baswedan menanggapi usulan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengenai keinginan agar Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto tidak membawa ‘orang toxic’ ke dalam kabinetnya dengan menyentuh isu penggunaan diksi yang merendahkan. Gerindra meminta agar Anies tidak menilai Luhut secara negatif.
“Jangan suuzan dengan Pak Luhut, pernyataan soal toxic tersebut tidak tendensius dan karenanya tidak merendahkan siapapun,” kata Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Menurut Habiburokhman, pernyataan Luhut tentang ‘orang toxic’ bersifat imbauan umum dan bukan tendensius. Dia menilai bahwa orang-orang dengan perilaku ‘toxic’ bisa berasal dari mana saja, termasuk dari Partai Gerindra.
“Orang-orang dengan sikap ‘toxic’ bisa berada di berbagai partai politik, termasuk mungkin juga di Gerindra,” tambahnya.
Habiburokhman juga menyatakan bahwa dalam konteks Pilpres sebelumnya, tidak ada calon presiden atau wakil presiden yang dapat dikategorikan sebagai ‘toxic’.
“Tapi pimpinan parpol dan para paslon pilpres kemarin setahu saya tidak ada yang toxic,” sambungnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menanggapi pesan Luhut tentang tidak membawa ‘orang toxic’ ke dalam kabinet Prabowo Subianto di masa mendatang. Anies menggarisbawahi pentingnya menghormati perbedaan pendapat.
“Kita tidak perlu merespons secara berlebihan. Walaupun kita memiliki pendapat dan gagasan yang berbeda, tetapi kita harus menghormati perbedaan tersebut,” ungkap Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/5).