INDORAYA – Berdasarkan laporan Pos Pantau di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Gunung Semeru kembali meletuskan asap tebal berwarna putih sebanyak lima kali setinggi 700 meter pada Jum’at pagi (10/03/2023).
Selain itu, dari laporan pos pantau selama 6 jam terakhir, gempa letusan terjadi sebanyak 25 kali dengan amplitudo 12-24 mm, dan durasi gempa 50-110 detik. Sementara, gempa hembusan terjadi 1 kali dengan amplitudo 8 mm, dan lama gempa 50 detik.
Adanya aktivitas vulkanik yang masih fluktuatif itu, hingga saat ini Gunung Semeru masih berstatus Siaga (level III).
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan akan potensi adanya bencana erupsi Semeru.
- Advertisement -
“Masyarakat kita imbau untuk tidak panik, kalau ada informasi yang menonjol, itu akan kami teruskan dan sebarluaskan ke masyarakat,” jelasnya.
Patria juga mengimbau kepada masyarakat agar tetep mematuhi rekomendasi dari pihak PVMBG dengan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak kawah jonggring saloko.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak dan tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
“Sesuai imbauan PVMBG masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara khusunya sepanjang Curah Kobokan dengan radius 13 kilometer,” tutupnya.