Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X Turun Tangan Atasi Masalah TPST Piyungan

Redaksi Indoraya
14 Views
3 Min Read
Momen Presiden Jokowi dan Sri Sultan Hamengkubuwono X saat silaturahmi usai menjalankan salat Id di Jogja, Senin (2/5/2022) (dok. Sekretariat Presiden)
INDORAYA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X ikut turun tangan untuk menyelesaikan masalah blokade jalan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Warga yang menutup akses pun menuntut agar TPST Piyungan ditutup karena mencemari lingkungan.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, proses penutupan TPST Piyungan masih menunggu dari pihak Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Dialog mengatasi masalah selama ini yang lama ini akan kita tutup akan kita jadikan ruang hijau,” kata Sultan, Selasa (10/5/2022).

Tapi, untuk penutupan TPST Piyungan tersebut, lanjut Sultan, masih menunggu proses di Bappenas dan Pembiayaan Infrastruktur.

“Tapi ya tadi, hasil studinya Bappenas dan Pengembangan Infrastruktur waktunya lebih panjang,” ungkap Sultan.

Karena butuh waktu itu, Sultan berharap warga Banyakan dan Ngablak yang menuntut penutupan permanen TPST Piyungan untuk bisa lebih bersabar. Artinya, mereka mau memahami kondisi saat ini.

“Mereka bisa memahami (untuk bersabar menunggu penutupan permanen),” katanya.

Sultan mengatakan penutupan permanen TPST Piyungan ada masalah teknis.

“Hanya masalahnya, problem teknisnya, penuhnya teknis. Pembiayaan infrastruktur sama Bappenas, perlu waktu lebih panjang daripada kebakke sampah di sana,” jelasnya.

Tapi Sultan memastikan akan menemui warga sekitar. Dirinya akan mencari waktu yang tepat bisa bertemu.

“Ya nanti kita usahakan untuk bisa punya waktu. Yang penting, kita akan memperluas Piyungan. Karena yang ada ini sudah penuh. Punya problem teknisnya, penuhnya sampah di sana sama hasil studinya yang dilakukan oleh Bappenas,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Beny Suharsono mengatakan, ditargetkan tahun 2024, pengolahan sampah yang baru bisa beroperasi. Saat ini, pihaknya masih menunggu proses Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Saat ini masih proses untuk mencari investor,” kata Beny.

Di tempat baru yang berada di sisi selatan TPST Piyungan ini, kata dia, bentuknya pengelolaan sampah. Bukan pembuangan sampah seperti di TPST Piyungan saat ini.

“Proses pengadaan lahan tahun ini akan dilakukan. Nanti di sana, akan pengolahan sampah bukan pembuangan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga dari berbagai pedukuhan di sekitar TPST Piyungan, Pedukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, melakukan aksi dan memasang tumpukan batu untuk menutup akses menuju TPST, Sabtu (7/5).
Dampaknya, tampak sampah menumpuk di ruang terbuka di wilayah Jogja dan Bantul, Selasa (10/5).

Aksi blokade ini disebut akan terus dilakukan hingga masyarakat bisa beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.(FZ)

Share This Article