INDORAYA – Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama (GNPF Ulama), PA 212 hingga Front Persaudaraan Islam (FPI) tidak lagi memberikan dukungan untuk Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Gerindra pun menghormati keputusan politik PA 212 dkk tersebut.
“Kami menghormati pilihan politik mereka, itu hak yang dijamin konstitusi,” ujar Waketum Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (23/9/23).
Habiburokhman menyampaikan Gerindra ingin merangkul seluruh elemen politik. Namun, Gerindra tidak ingin memaksa seluruh pihak untuk mendukungnya.
“Secara naluriah kami ingin merangkul semua elemen politik yang ada, namun tentu kami nggak bisa memaksa semua pihak mendukung kami,” jelas dia.
Kemudian, Habiburokhman mengimbau agar Pemilu berjalan dengan damai. Dia tidak ingin ada perpecahan akibat perbedaan dalam memilih.
“Yang terpeting kita semua harus menjaga agar Pemilu berjalan damai, rukun dan guyub. Perbedaan pilihan jangan sampai membuat kita terpecah belah sebagai bangsa,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Yusuf Martak menegaskan pihaknya tidak lagi memberikan dukungan kepada Prabowo. Dia pun memastikan dukungan tertutup untuk Prabowo di 2024.
“Nampaknya (tertutup dukungan ke Prabowo) insyallah begitu. Insyallah nampaknya begitu. Mudah-mudahan. Iya (tidak akan dukung). Karena pengalaman kita terlantar dimana-mana,” ujar dia, kepada wartawan, Rabu (20/9/2023).
“Ya saya berprinsip kita sebagai manusia tak boleh masuk lobang yang sama dua kali. Yang boleh kecebur lobang 2 kali itu hanya keledai,” sambungnya.