INDORAYA – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyetujui apa yang diusulkan oleh Waketum PKB Jazilul Fawaid, agar penentuan nomor urut calon presiden dan wakil presiden tidak diundi.
Dasco juga menyampaikan agar nomor urut pasangan capres cawapres disesuaikan dengan nomor urut partai. Sesuai nomor, maka pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) nomor urut 1, lalu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
“PKB nomor urut 1, sama kayak partai. Gerindra nomor urut dua, Pak Prabowo seperti nomor urut partai. PDIP, Ganjar-Mahfud nomor urut 3,” katanya saat dihubungi, Sabtu (3/11/23).
Sebelumnya, Jazilul Fawaid mengusulkan agar penentuan nomor urut capres dan cawapres tidak diundi namun berdasarkan kesepakatan bersama.
“Maksud saya kemarin waktu pengundian nomor urut itu kan disepakati saja ada yang diundi ada yang pakai nomor lama, waktu nomor urut partai ya. Nanti pengundian nomor urut pasangan calon lebih baik partai-partai koalisi berembuk saja, nggak usah diundi,” kata Jazilul di DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/11/23).
“Ada satu ada PKB, dua kan ada Gerindra, tiga ada PDIP. Atau mau dibalik, kita yang nomor tiga? Terserah,” sambung dia.
Dia menyarankan, nomor urut itu bisa didiskusikan antar pasangan capres-cawapres tersebut. Katanya, hal itu dilakukan agar nomor urut bisa sesuai dengan harapan. Namun, dirinya tetap berharap agar pasangan Anies dan Cak Imin mendapat nomor urut 1.
“Kalau itu kan dirembukkan aja antar capres kan, kan urutannya 1, 2, dan 3 kan. Nggak mungkin 101, 102, 103. Nah dari komposisi koalisi-koalisi partai yang ada menunjukkan cocok gitu,” tuturnya.
“Nanti nggak sesuai dengan harapan. Tapi yang jelas kalau kita yang PKB berharap Pak Anies nomor satu. Dan nanti jadi juara satu,” ungkap dia.