INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggencarkan program Gerakan Ayo Rukun sebagai salah satu upaya mencegah potensi terjadinya kekerasan antar pelajar di lingkungan sekolah yang berada di bawah naungan Pemprov Jateng.
Program Ayo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan. Gerakan ini untuk sementara sudah ada di 19 sekolah di Jateng yang sudah mendeklarasikan melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan.
“Gerakan ini melibatkan unsur masyarakat, kepala sekolah, guru, tata usaha, dan juga murid sebagai agen perubahan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Hasanah di Kantor Gubernur Jateng, Jumat (17/11/2023).
Gerakan Ayo Rukun ialah bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 46 tahun 2023 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Menurut Uswatun Hasanah, program Ayo Rukun tersebut merupakan aksi konkret Pemprov Jateng sebagai langkah preventif mangatasi kekerasan di sekolah atau satuan pendidikan.
Pasalnya, kasus kekerasan perempuan dan anak di Jateng masih tergolong tinggi, tidak terkecuali di sekolah. Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AK2KB), per Juli 2023, ada 23 siswa di sekolah yang menjadi korban kekerasan.
“Harapannya di dalam Ayo Rukun ini adalah strategi agar di sekolah itu tercipta suasana yang menyenangkan, suasana belajar yang menyenangkan, sehingga tidak ada diskriminasi di dalamnya,” ungkap Uswatun.
Adapun berdasarkan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023, ada enam jenis kekerasan yang sering tejadi di sekolah. Meliputi kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi, dan kebijakan yang mengandung unsur kekerasan.
Kasus kekerasan di satuan pendidikan juga menjadi perhatian dari Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana. Dia berharap, Gerakan Ayo Rukun ini dapat menjadi aksi nyata dalam mengatasi kekerasan di sekolah dengan dampak yang jelas.
Program Ayo Rukun yang diinisiasi oleh Disdikbud Provinsi Jateng ini baru akan dilucurkan oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. Peluncuran dilakukan pada 25 November 2023 mendatang yang bertepatan dengan Peringatan Hari Guru Nasional.
“Pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan ini harus serius. Jadi jangan hanya gerakan atau slogan saja, harus ada aksi nyata,” ungkap Nana Sudjana.