Ad imageAd image

Gelar Pelatihan Jurnalisitik Gandeng PWI, Rektor USM: Berharap Tak Ada Hari Tanpa Berita USM

Sigit H
By Sigit H 6 Views
2 Min Read
Suasana penandatangan perjanjian kerjasama dan In House Training Jurnalistik yang digelar USM dan PWI Jateng, Senin (17/1/2022). (Dok.Humas USM)

INDORAYA – Universitas Semarang (USM) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah menggelar in house training jurnalistik dan penandatanganan perjanjian kerjasama. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kampus USM dan dibuka Rektor USM Dr Supari MT pada Senin (17/1/2022).

Kegiatan yang digelar selama empat hari sampai tanggal 20 Januari 2022 ini diikuti dari tim humas, Warta USM, perwakilan wartawan masing-masing fakultas atau unit dan perwakilan mahasiswa sebanyak 30 peserta.

Dr Supari dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama setelah penandatanganan MoU antara USM dan PWI Provinsi Jawa Tengah pada Desember lalu.

“Kegiatan in house training jurnalisitik ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara USM dan PWI Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada Desember 2021, semoga wartawan USM bisa makrifat menghasilkan karya yang lebih baik,” ungkap Dr Supari.

Dalam pemberitaan, kata dia, diperlukan kecepatan, namun meski cepat harus pakai hati dan rasa dalam mengolah berita sehingga orang membacanya akan terasa maknanya.

“Setelah kegiatan ini diharapkan tak ada hari tanpa berita USM, termasuk berita prestasi-prestasi USM, di era digital ini banyak peran dalam pemberitaan ada publisher, editor, kreator dan lain-lain” tambahnya.

Di USM ada koran Warta USM, radio USM Jaya, dan TV USM, website, dan medsos USM bisa digarap untuk publikasi USM dengan baik.

Sementara Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah, Amir Machmud mengatakan, dirinya bersyukur  bisa merealisasikan rangkaian dari MoU dan saat ini dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama, dilanjutkan dengan kegiatan in house training jurnalisitik.

“Saya berharap bapak dan ibu hadir dengan penuh kegembiraan, mengapa karena dalam dunia jurnalistik kita tidak bisa meninggalkan aspek passion sebagai suatu hasrat untuk mengupgrade diri,” ungkap Amir

“Tak ada wartawan yang sukses karena hanya untuk memenuhi kewajiban atau hanya mencari nafkah, maka dibutuhkan passion, dengan hati dan rasa kemudian akan melahirkan transformasi sikap berjurnalistik yang selalu menggembirakan dan menggairahkan sehingga lahir karya-karya yang lebih dari sekedar karya formal,” sambungnya.

Amir Machmud menambahkan, bahwa dia meyakini sebuah karya tulisan apabila ditulis dengan penuh gairah hasilnya akan berbeda dengan hasil tulisan yang kondisinya kejar target. (IR)

Share This Article