Ad imageAd image

Ganjar Muncul di Tayangan Azan TV, Pengamat Khawatir Isu Agama Kembali Jadi Politisasi

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 715 Views
3 Min Read
Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan maghrib di sebuah stasiun televisi swasta. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Bakal calon presiden 2024 dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menjadi sorotan publik usai sosoknya muncul dalam video tayangan azan maghrib di salah satu siaran televisi swasta nasional.

Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Wahid Abdurrahman menyebut, munculnya Ganjar di tayangan azan televisi merupakan peringatan dini. Dia khawatir isu isu-isu keagamaan akan kembali dijadikan politisasi pada Pemilu 2024 mendatang.

“Ini jadi early warning bahwa ternyata isu-isu keagamaan, khususnya Islam itu ke depan masih akan menjadi isu yang akan digunakan oleh semua kandidat Bacapres,” katanya kepada Indoraya.news melalui panggilan WhatsApp, Senin (11/9/2023).

Wahid menilai, hal ini karena citra Ganjar yang terbangun selama ini kurang Islami. Sehingga untuk mengeruk basis Islam, Ganjar tampil di tayangan azan di stasiun televisi yang berafilisasi dengan Partai Perindo tersebut.

BACA JUGA:   Polri Sebut Lalu Lintas Jateng Lancar Selama Lebaran 2023

“Model seperti itu senantiasa menjadi cara untuk menarik, bagaimanapun, Jateng, Jabar, Jatim, itu banyak Muslim taat dan santrinya cukup kuat. Ini harus hati-hati, apalagi sekarang peta politik menunjukkan kalau Perindo itu punya jejaring yang cukup kuat,” katanya.

“Kemudian untuk menarik itu (suara umat Muslim) salah satunya menggunakan isu dan simbol keislaman. Azan, salat, itu kan untuk menunjukkan bahwa ‘Oh Pak Ganjar ini sosok Muslim yang taat’,” imbuh Wahid.

Pengajar Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro itu memprediksi, memasuki masa kampanye nanti, isu-isu dan simbol agama bakal lebih masif digunakan oleh pasangan capres-cawapres dan partai politik peserta Pemilu.

BACA JUGA:   Bawaslu Jateng Berpesan Ini Kepada 8.563 PKD Terlantik

“Nanti pasti akan lebih besar lagi saat ditetapkan sebagai Capres, dengan menggunakan isu isu sentimen keislaman untuk menarik pemilih kelompok muslim, khususnya santri,” ungkap Wahid.

Dengan sosok Ganjar yang muncul dalam video azan di stasiun televisi, dirinya kian mengkhawatirkan isu keagamaan selalu dibawa dan dijadikan politisasi memasuki Pemilu 2024 mendatang.

Padahal, kata Wahid, fokus utama yang harus dilakukan oleh pasangan calon yaitu mengusung visi misi serta program ke depan untuk menciptakan demokrasi yang berkualitas. Bukan malah berkampanye menggunakan simbol-simbol agama.

“Itu bisa menjadi penyebab demokrasi stagnan. Jadi hanya terbatas pada persoalan penampilan saja dan pengakuan seperti Pak Ganjar itu Muslim taat dan rajin Sholat, tetapi gagasannya menjadi hilang. Harusnya sudah tidak lagi seperti ini,” tandasnya.

BACA JUGA:   Lagi! Kejati Jateng Tahan Empat Tersangka Korupsi Bank BJB dan Banten

Sebagi informasi, Bacapres PDIP Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan magrib di salah satu stasiun televisi swasta. Tayangan itu ramai disorot dan dikaitkan dengan politik identitas.

Dalam video tersebut, Eks Gubernur Jateng tersebut tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid. Selain itu Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat dan duduk di saf depan sebagai makmum.

Share this Article
Leave a comment