1. Soal tarif naik Candi Borobudur
Dalam pertemuan itu, Ganjar mengusulkan Luhut untuk menunda pemasangan tarif naik Candi Borobudur yang sedang ramai dibicarakan. Ganjar menyebut Luhut menerima masukan tersebut.
“Saya sampaikan kepada beliau, ini banyak yang protes, menurut saya diendapkan dulu dan beliau setuju. Ini soal tarif jangan dibicarakan dulu, di-postpone dulu, dan memang TWC sama balai sedang komunikasi, maka masyarakat tidak perlu resah. Itu penting untuk disampaikan,” kata Ganjar usai bertemu dengan Luhut, seperti dikutip dalam keterangannya, Selasa (7/6).
Ganjar menjelaskan saat ini penataaan di kawasan Candi Borobudur terus dilakukan dan diperlukan skema-skema terbaik untuk mengatur wisatawan yang ingin naik ke candi. Contohnya dengan pembatasan kuota dengan tarif.
“Kita postpone dulu. Tadi Pak Menteri (Luhut) sudah menyampaikan, ‘Pak Gub itu kita postpone dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana’,” ujarnya.
2. Soal penanganan banjir rob
Keduanya juga sempat membahas penanganan banjir rob, terutama di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas. Ganjar mengaku sempat dikomplain Luhut soal ini.
“Tadi ada komplain beliau kepada saya tentu saja soal robnya, karena di beberapa industri di sekitar pelabuhan masih beberapa terendam,” ungkap Ganjar.
Ganjar, lalu menerangkan progres penanggulangan banjir rob di sana. Termasuk rencana pembangunan Tol Semarang-Demak yang akan jadi bagian dari itu.
“Tanggul sedang kita kerjakan, kemudian kebocoran di Pelindo juga sudah dikerjakan, terus kemudian tol Semarang-Demak tadi saya laporkan juga bagian dari penanggulanan di beberapa sektor di area yang ada di situ,” pungkasnya.
3. Soal distribusi minyak goreng
“Tadi beliau menyampaikan distribusi minyak goreng di Jawa Tengah relatif bagus. Jadi dari suplainya, bagus dari konsumen juga bagus, di tingkat harga juga bagus. Kemarin saya laporkan ada tiga kabupaten kota yang cukup bagus bahkan (harga minyak goreng) di bawah 15 ribu, tapi masih ada di atas 18 ribu,” kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa (7/6).
Luhut juga disebut sempat melakukan pengecekan stok minyak goreng di Jateng. Hasilnya, stok minyak goreng dinilainya cukup.
“Nah tadi Pak Luhut ngecek lapangan di gudang-gudangnya dan itu ternyata cukup,” kata Ganjar.
Ganjar kemudian menyoroti midle man yang menurutnya harus diawasi. Terlebih, usai pemerintah pusat sempat melarang ekspor minyak goreng.
“Saya sampaikan tadi ‘mungkin Pak yang perlu kita awasi adalah midle man, semua perantaranya itu. Karena terjadi situasi yang kemarin seperti tidak bisa ekspor itu sistemnya berubah. Nah ini dikembalikan pada sistem awal’,” kata Ganjar.
Namun, Luhut menjelaskan bila pemerintah tengah merapikan sistem seperti awal. Apa yang disoroti Ganjar juga menjadi perhatian pemerintah pusat.
“Nah ini kenapa diajak dari kepolisian juga yah untuk nanti ngawasi, dari kejaksaan ngawasi,” katanya.
Ke depan, minyak goreng curah juga akan didistribusikan dalam bentuk kemasan. Meski dikemas, harganya akan jauh lebih murah.
“Yang kedua tadi juga disampaikan pada saya curahnya bukan curah yang digelontorkan dalam bentuk tanki-tanki itu tapi akan dibuat kemasan sederhana,” jelasnya.