INDORAYA – Sebanyak enam santriwati dari Pesantren Ahmad Basyir terseret air bah di Sungai Parsariran, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Peristiwa tersebut memakan dua korban jiwa, pada Minggu (5/3/23).
Empat santriwati diantaranya yang selamat yakni Amanda (12), Windi (12), Sania (12), Silha (13). Sementara itu, dua orang yang meninggal dunia yakni Suriah (12) dan Sisra (14).
Terkait kronologinya, Kepala Kantor Basarnas Medan, Budiono menyampaikan, awalnya enam santriwati tersebut mandi di tepi Sungai Parsariran. Secara tiba-tiba, lanjut dia, sungai meluap dan menerjang sekitar sehingga membuat keenam santriwati tersebut terseret air.
Dalam peristiwa itu, empat orang diantaranya berhasil diselamatkan oleh warga setempat. Sementara satu lainnya ditemukan telah meninggal dunia. Namun satu santriwati lagi belum ditemukan saat itu.
- Advertisement -
“Akhirnya warga melaporkan kejadian tersebut ke Unit Siaga SAR Madina untuk melakukan pencarian,” kata Budiono.
Upaya melakukan pencarian seorang santriwati yang masih hilang, Tim SAR dibagi menjadi beberapa tim.
Pencarian juga dibantu oleh Rescuer Unit Siaga SAR Madina, Rescuer Pos SAR Sibolga, Polres Tapanuli Selatan, Koramil Batang Toru, BPBD Tapsel, serta pemerintah setempat dan warga.
“Pencarian dilakukan dengan menyusuri sungai. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di pinggiran sungai di Desa Bandar Tarutung Kecamatan Angkola Sangkunur. Korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak pesantren,” tuntasnya.