INDORAYA – Nama mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen menempati peringkat pertama dalam hal elektabilitas untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) November 2024.
Gus Yasin, sapaan akrab dari mantan Wakil Gubernur Jateng unggul dalam hal elektabilitas dengan memperoleh angka 20,70 persen.
Kemudian disusul Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (15,5 persen), Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono di angka 10, 10 persen, dan Hendrar Prihadi (8,008 persen).
Ada pula nama Bupati Kendal Dico Ganinduto menduduki peringkat terkahir yakni dengan perolehan elektabilitas di angka 6,408 persen. Sementara tokoh lainnya mendapatkan angka elekbalitas di bawah 5 persen.
Hal itu berdasarkan hasil survei Proximity Indonesia yang digelar pada 23-31 Mei 2024 dengan 1000 responden di 35 kabupaten/kota di Provinsi Jateng.
“Baik dari sisi popularitas, elektabilitas menunjukkan bahwa mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menempati peringkat pertama dibanding nama-nama lainnya. Kelima nama itu dianggap masyarakat Jawa Tengah memiliki peluang menjadi gubernur pada Kontestasi November mendatang,” jelas CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho saat menyampaikan hasil survei kepada wartawan di Kota Semarang, Rabu (5/6/2024).
Kemudian, ungkap Edy, pertanyaan terbuka soal tokoh yang akan maju menjadi bakal calon gubernur Jateng, lagi-lagi nama Gus Yasin unggul dengan perolehan 14,00 persen.
Di bawah Gus Yasin, ada Dico Ganinduto (7,50 persen), Sudaryono (6,70 persen) dan Ahmad Lutfhi (6,40 persen). Sementara tokoh lainnya mendapatkan presentase di bawah 5 persen.
“Perihal dukungan responden terhadap calon gubernur Jawa Tengah dalam pertanyaan terbuka, Taj Yasin Maiomen unggul dengan 7,80 persen kemudian disusul oleh Irjen Pol Ahmad Lutfhi dengan 5,60 persen dan Dico Ganinduto dengan 4,30 persen, Sudaryono 3,60 % dan Hendrar Prihadi 2,60%,” bebernya.
Dia menerangkan dalam survei pertanyaan tertutup 12 tokoh, Gus Yasin menjadi tokoh yang paling banyak mendapat dukungan dengan menempati perolehan mencapai 23,9 persen.
“Kemudian untuk simulasi elektabilitas 8 tokoh dan 5 tokoh, Taj Yasin maimoen masih tetap unggul dengan presentase lebih dari 20 persen,” sambungnya.
Menurut Edy, latar belakang calon gubernur dan wakil gubernur bagi masyarakat dinilai sangat penting. Misalnya, figur atau calon yang berlatarbelakang kyai, ustad atau tokoh agama dengan nilai presentase sebesar 20,5 persen, kemudian politisi sebesar 18,0 persen, dan tokoh l masyarakat sebesar 11,3 persen.
Hal ini menunjukan bahwa perilaku pemilih yang berkaitan dengan aspek psikologis (anjuran kyai atau tokoh agama) masih memengaruhi masyarakat l dalam menentukan pilihan.
“Sebagaimana diketahui, Taj Yasin l Maimoen merupakan anak dari ulama kharismatik, KH. Maimoen Zubair,” paparnya.
Tentunya hasil survei yang dilakukan pihaknya ini yakni ada kemungkinan bisa berubah. Pasalnya, baru 20 persen akan memilih calon yang sama dan 80 persen masih berubah.
“Masih memungkinkan bagi setiap calon membuat proses sosialisasi dan program yang bisa tarik masyarakat untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas mereka,” pungkasnya.