INDORAYA – Pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah (Jateng) pada Triwulan II tahun 2023 sebesar 5,23 persen (year-on-year). Angka ini lebih baik dari capaian nasional sebesar 5,17 persen dan menjadi urutan terbaik ketiga pertumbuhan ekonomi provinsi se-Pulau Jawa.
Hal ini dikatakan oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam Rapat Paripurna dengan agenda “Jawaban Gubernur atas Pemandangan Umum Fraksi terhadap Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2023” di Gedung Berlian DPRD Jateng, Senin (25/9/2023).
“Sumber pertumbuhan ekonomi Jateng tumbuh positif pada semua sektor atau lapangan usaha. Termasuk pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh sebesar 0,36 persen (year-on-year) dan menjadi kontribusi terbesar ketiga perekonomian Jateng,” ujarnya.
Saat ini Pemprov Jateng terus berupaya mendorong ekspor dengan memanfaatkan jejaring di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) dan para Diaspora Jawa Tengah untuk menggali dan menjajaki negara mitra dagang lain.
Nana Sudjana juga membeberkan strategi yang dilakukan Pemprov Jateng dalam mengendalikan inflasi. Yaitu menjaga stabilisasi harga melalui operasi pasar, pemberian bantuan sosial, penguatan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga.
Strategi lainnya dengan menyediakan layanan angkutan umum Bus Trans Jateng dengan tarif terjangkau, peningkatan produktivitas dan cadangan pangan serta peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), baik provinsi dan kabupaten/kota.
Selain masalah inflasi, Pemprov juga memiliki sejumlah upaya untuk melakukan percepatan penanganan kemiskinan, kemiskinan ekstrem, serta pengangguran di Jawa Tengah.
“Percepatan penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta pengangguran di Jawa Tengah diupayakan antara lain melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Perdesaan, stimulan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni, listrik murah,” katanya.
“Selanjutnya pemberian kontribusi jaminan pembiayaan kesehatan serta bantuan sosial berupa hewan ternak dan alat pertanian. Selain itu adanya bantuan stimulan modal usaha dan pelatihan kerja untuk peningkatan SDM,” tandas Nana Sudjana.